Model Finansial Arsenal dan Mengapa Fans Perlu Memahaminya


Akhir-akhir ini fans Arsenal sering diolok-olok fans klub lain yang berhasil memboyong pemain terbaik Arsenal musim lalu, Robin Van Persie dan Alex Song. Van Persie sebagai pencetak gol terbanyak dengan 37 gol dan Alex Song sebagai pengumpan terbaik dengan 14 assist musim lalu. Van Persie yang kontraknya dengan Arsenal sisa setahun dijual ke Manchester United dengan harga  £22,5 juta + add on £1,5 juta tergantung pencapaiannya bersama klub barunya. Alex Song yang kontraknya masih sisa 3 tahun bersama Arsenal  dijual ke Barcelona dengan harga  £15 juta. Penjualan dua pemain terbaik Arsenal musim lalu ini kontan menjadi cibiran fans klub baru mereka, Manchester United dan Barcelona. Tuduhan bahwa Arsenal adalah “selling club”, “feeder club”, tidak berambisi untuk menjadi juara, muntah dari mulut mereka, sambil mengabaikan fakta bahwa Arsenal sudah membeli 3 pemain internasional sebelum menjual RVP dan Song: Giroud top skorer liga Perancis musim lalu, Podolski langganan timnas Jerman, dan Cazorla, pemain Spanyol yang sudah memegang trofi Piala Euro 2 kali.

Arsenal membeli ketiga pemain itu dengan harga relatif murah, ketiganya di bawah angka £20 juta. Sebagai catatan selama ini Arsenal belum pernah membeli pemain di atas £20 juta. Klub pelit kata mereka dan mungkin sebagian dari kita (Gooners). Padahal kalau saja fans memahami bagaimana model finansial Arsenal bekerja, pujianlah seharusnya yang diberikan kepada Arsenal. Bagaimana Arsenal bisa menjalankan klub dan tetap berkompetisi di tengah arus uang yang tidak wajar yang beredar di klub-klub papan atas Eropa. Tulisan ini akan sedikit membahas model finansial Arsenal agar fans sepakbola terutama fans Arsenal bisa lebih memahami posisi klub sehingga bisa menyamakan suara dalam mendukung klub tercinta ini, which is by far the greatest club the world has ever seen.

Model Finansial Klub Sepakbola

Sebelum era Roman Abramovich di Chelsea, klub-klub di Premier League hanya punya satu model finansial, yaitu model Arsenal. Menjadi membingungkan ketika jurnalis bola di Inggris dan ex pemain EPL secara kurang cerdas menyimpulkan model finansial Arsenal harus berubah. Padahal model finansial Arsenal tidak berbeda dengan Manchester United. Liverpool, Spurs dan hampir semua klub liga Inggris mengadopsi model yang sama. Model ini adalah menjalankan klub dengan tujuan tidak bangkrut, bisa exist untuk jangka panjang, dengan cara mendapatkan profit atau setidaknya break-even setiap tahunnya dan terus mengembangkan pendapatan. Prestasi di liga menjadi jaminan agar finansial klub bisa terus berkembang bukan sebaliknya: menjalankan klub dengan tujuan dapat trofi di liga tapi finansial klub merah dan klub terancam bangkrut. Model finansial Arsenal mengharuskan klub hidup mandiri artinya pendapatan klub digunakan untuk pengeluaran klub. Tidak ada sumber pengeluaran lain selain dari pendapatan dan utang. Utang klub dikelola dengan baik, setiap tahun cicilan utang harus bisa dibayar. Demikianlah model finansial Arsenal, MU dan klub-klub bola lainnya yang tidak berbeda dengan sebuah perusahaan yang sehat.

Yang menjadi anomali adalah Chelsea dan Manchester City karena kedua klub ini mengadopsi model finansial yang berbeda. Setiap tahun kedua klub ini merugi, karena membeli pemain dengan harga mahal dan gaji tinggi demi prestasi. Kerugian klub ditutup dengan uang pribadi pemiliknya. Kedua klub ini dibiayai oleh milyuner yang tidak sayang uangnya dibuang setiap tahunnya, demi trofi dan gengsi. Milyuner yang “dermawan” ini kita sebut Sugar Daddy, sebutan slang untuk om-om yang memberikan permen gratis ke anak muda dengan imbalan kepuasan seksual. Analogi Sugar Daddy ini cukup akurat mengingat Roman Abramovich telah memberikan Chelsea “trofi gratis”, dan imbalannya ia mendapatkan kenikmatan yang mungkin setara dengan kepuasan seksual. Maka tak heran kalau Roman gemar masuk kamar ganti pemain Chelsea, mengintervensi pekerjaan Manajer, dan ikut menentukan pemain mana yang harus dibelinya. Karena kenikmatan hasil dari prestasi klub disamakan sebagai kenikmatan personal juga. Chelsea adalah Roman, Roman adalah Chelsea. Hal yang sama sekarang terjadi di Manchester City walaupun lingkupnya tidak personal lagi tapi “brand” sekelompok Sheikh kaya raya dari Arab.

Apakah model finansial Arsenal harus diubah menjadi model Sugar Daddy yang diadopsi Chelsea dan Manchester City? Orang yang rasional dan hidup di dunia yang waras akan bingung dengan usulan demikian. Mengapa harus menukar keuangan yang sehat dengan keuangan yang terancam bangkrut + beberapa permen gratis (baca: trofi)? Mengapa harus mencari Sugar Daddy dan menggantungkan nasib klub kepadanya? Fans mungkin akan tergiur, kalau tidak dijelaskan secara gamblang ancaman apa yang akan terjadi di masa depan dengan model finansial Sugar Daddy seperti Chelsea dan City.

Bahaya Sugar Daddy Club

Sugar Daddy datang menawarkan harapan, menyelamatkan klub dari kebangkrutan dan memberikan prestasi. Janji itu memang terbukti di awal-awal musim. Roman membayar seluruh utang Chelsea, mengambil alih klub dengan harga cukup murah (karena kondisi keuangan klub yang parah), membeli pemain-pemain mahal dengan gaji tinggi, dan Chelsea menjadi juara. Dalam dua tahun, sosok Roman menjelma menjadi Godfather, tokoh yang dipuja seluruh anggota sindikat Chelski. Bagi sebagian orang ia malah dianggap Messiah, penyelamat klub yang tidak hanya menjanjikan surga tapi juga membawa seluruh pengikutnya ke surga.

Tentunya Roman juga punya rencana. Ia bukan dermawan. Ia pengusaha yang tentunya ingin Chelsea memberikan pemasukan baginya selain menarik uang pribadinya. Tidak ada Messiah yang mencetak uang asli di dunia ini tanpa henti dan bisa terus-menerus membiayai klub yang merugi setiap tahunnya. Idealnya dalam jangka panjang Roman ingin Chelsea semakin laku jual secara komersil berkat prestasinya di Inggris dan Eropa, dan kemudian menjadi klub yang menguntungkan. Tapi kenyataan tidak selalu sesuai rencana. Setelah 9 tahun memiliki Chelsea, keuangan Chelsea selalu merugi setiap tahunnya walaupun gelar juara liga, FA Cup dan terakhir Champions League sudah di tangan.

Kerugian Chelsea per tahun (sumber: swissramble)

Grafik di atas menunjukkan kerugian Chelsea per tahun. Tahun 2005 kerugian Chelsea mencapai hingga £140 juta karena di tahun itu Mourinho membeli pemain-pemain mahal dalam jumlah banyak demi berkompetisi dengan MU dan Arsenal. Tahun-tahun berikutnya kerugian lebih sedikit tetapi tetap signifikan bila dibandingkan dengan klub-klub lainnya. Rata-rata kerugian £70 juta (setara dengan Rp 1 triliun) setiap tahun tidak bisa dianggap enteng oleh institusi apapun di dunia. Angka kerugian tersebut sangat besar jika dibandingkan dengan klub-klub EPL lainnya. Namun kerugian Chelsea per tahun pada tahun 2010 akhirnya menemukan rivalnya, Manchester City. Klub Sugar Daddy baru ini mencetak rekor kerugian £121 juta pada tahun 2010 dan £197 juta pada tahun 2011. Total kerugian £318 juta dalam 2 tahun memang akhirnya menghasilkan trofi liga Inggris di tahun 2012, namun pantaskah harga yang dibayar itu?

Perbandingan Laba/(Rugi) Klub-klub EPL 2 tahun terakhir   (sumber: swissramble)

Dari grafik di atas bisa dilihat anomali Manchester City dan Chelsea daripada klub-klub lainnya. Manchester United mengalami kerugian yang cukup besar di tahun 2010 namun bisa bangkit di tahun 2011 berkat kontrak sponsorship yang baru. Liverpool dan Tottenham juga mencatat kerugian di laporan keuangannya walaupun tidak terlalu besar dan hanya Arsenal yang selalu mencatatkan profit di laporan keuangannya.

Pertanyaan baru akan muncul: jika Chelsea gagal selama 9 tahun ini membalikkan kondisi keuangannya dari rugi menjadi untung walaupun sudah mendapatkan beberapa gelar, akankah Manchester City juga mengalami hal yang sama? Apakah kebijakan mengeluarkan uang banyak untuk membeli pemain-pemain bagus yang mahal untuk memenangkan gelar (terbukti berhasil) akan berhasil membuat klub menjadi sehat finansialnya dalam jangka panjang? Karena tidak mungkin Sugar Daddy sekaya apapun mau dan mampu menanggung kerugian klub selama 10, 15 atau 20 tahun berturut-turut. Berapa lama batas kesabaran Sugar Daddy? Bila setiap tahun mereka menderita kerugian dan klub tidak pernah bisa keluar dari zona merah finansial, kita bisa prediksi pada akhirnya Sugar Daddy akan pergi atau berhenti memberikan permen gratis lagi. Ini asumsi rasional dan sudah terjadi pada Malaga, yang Sugar Daddy-nya mulai terlihat akan hengkang walaupun klubnya akhirnya berhasil masuk Liga Champions musim ini. Pemain-pemain bagusnya dijual dengan harga obral. Salah satunya Santi Cazorla yang dibeli Arsenal. Pemain yang di dua match awal sudah menunjukkan potensi player of the year.

Pertanyaan terakhir mengenai model finansial Sugar Daddy: apakah model ini bisa berhasil? Model ini berhasil menghantarkan gelar juara ke beberapa klub yang konsisten mengeluarkan uang banyak. Namun apakah model ini bisa menghantarkan klub ke jajaran klub elit dunia, yang pendapatannya jauh di atas klub-klub lainnya. Yang pendapatannya mampu membeli pemain mahal, bayar hutang dan tetap profit. Mampukah Manchester City menjadi Manchester United baru? Klub terkaya dunia yang kekuatan komersialnya demikian besar hingga mampu membiayai take-over Glazers dengan sendirinya. Dengan kata lain Glazers tak perlu mengeluarkan uang sedikitpun dari kantong pribadinya untuk memiliki MU karena keuntungan dari operasional MU cukup untuk membayar utang akuisisinya, paling tidak sampai saat ini (akan dijelaskan di artikel terpisah). 

Bila model ini tidak berhasil dalam jangka panjang, maka klub-klub Sugar Daddy berada di ambang kehancuran. Sesaat setelah Sugar Daddy memutuskan untuk meninggalkan klub, tahun itu juga Sugar Daddy Club terancam masuk administarsi (baca: bangkrut). Karena tidak ada lagi yang mau menanggung tingkat kerugian yang tidak wajar setiap tahunnya itu. Nasib sebuah klub sepakbola digantungkan pada Sugar Daddy-nya. Seorang Messiah yang juga seorang Pencabut Nyawa. Surga atau neraka sebuah klub tergantung pada satu orang. Tragis ya?

We’re a Selling Club?

Kembali ke Arsenal. Bila model Sugar Daddy Club masa depannya terlihat suram, lalu apakah masa depan model finansial self-reliance seperti Arsenal ini cerah? Faktanya Arsenal terus menjual pemain terbaiknya setiap tahun. Tahun lalu Nasri dan Fabregas, tahun ini RVP dan Song. Apakah Arsenal ditakdirkan menjadi selling club, feeder club bagi Sugar Daddy Club? Kehilangan pemain terbaiknya setiap tahun, bagaimana mungkin bisa bersaing dengan klub-klub yang jor-joran membeli pemain? Kegelisahan-kegelisahan seperti ini memenuhi kepala fans Arsenal dan menjadi bahan cibiran fans klub lain.

Faktanya Arsenal memang sulit bersaing secara finansial dengan Sugar Daddy Club (Chelsea, Man City) dan Established Club (Man United) atau Government Club (Barcelona dan Real Madrid). Established Club seperti MU ini maksudnya klub yang sudah mapan secara komersial. Memiliki jaringan sponsorship yang kuat di seluruh dunia dan jaringan fans yang mendunia. Government Club seperti Barcelona dan Real Madrid adalah klub-klub yang sering ditolong pemerintah setempat, dimudahkan untuk meminjam uang di bank-bank setempat. Maka tidak heran Barcelona dan Real Madrid yang pendapatan dari broadcasting TV-nya lebih besar dari 18 klub La Liga lainnya digabungkan tetap memiliki hutang ke bank hampir setengah milyar euro. Government Club ini klub yang tidak mungkin bangkrut, too big to fail kata orang keuangan. Kalau Real Madrid punya Raja Spanyol yang akan selalu mem-bailout klub ini, Barcelona adalah simbol kebanggaan seluruh rakyat Catalunya yang tidak mungkin dibiarkan bangkrut rakyatnya.

Sugar Daddy Club, Established Club dan Government Club adalah lawan-lawan Arsenal. Kalau ibarat pertandingan tinju, mereka kelas berat, kita kelas menengah. Bagaimana mungkin seorang Pacquiao bisa mengalahkan Klitschko? Di sepakbola tidak ada yang tidak mungkin. Montpellier, klub gurem itu baru saja memenangkan liga Perancis musim lalu, mengalahkan Sugar Daddy Club PSG. Dan striker no.1 nya saat ini bersama Arsenal, Oliver Giroud. Arsenal bisa mengalahkan klub-klub kelas berat tersebut, hanya dengan The Arsenal Way.

Bagian dari The Arsenal Way adalah manifesto ini: We’re not a selling club. We’re a trading club. We buy cheap and sell high. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan baca artikel di blog ini: Poznan in My Pants. Artikel tersebut menjelaskan dengan sangat detail mengapa Arsenal bukan a selling club.

Posisi Arsenal

Menjadi trading club adalah niscaya, untuk bisa berkompetisi dengan tiga kelompok klub kelas berat tersebut. Untuk saat ini sumber dana Arsenal tidak cukup untuk menaikkan Arsenal ke level yang sejajar dengan klub kelas berat namun hal ini tidak akan berlangsung selamanya. Grafik berikut menjelaskan mengapa.

Pendapatan Klub EPL

Arsenal di tahun 2005 adalah klub yang pendapatannya lebih kecil daripada Liverpool dan Chelsea sebelum era Roman. Tahun 2011 Arsenal dan MU pendapatannya naik hampir 100% sedangkan Chelsea yang didukung Sugar Daddy hanya naik 51%, hampir sama dengan Liverpool. Manchester City dan Tottenham juga naik drastis dari segi persentase pendapatan namun secara nominal masih jauh dari level pendapatan MU, Arsenal, Chelsea.

Satu-satunya sumber peningkatan drastis pendapatan Arsenal adalah pindahnya klub ke stadion Ashburton Grove dari Highbury. Arsenal era Highbury berhasil mendapatkan beberapa gelar dan mampu bersaing dengan MU, namun di Eropa tertinggal jauh. Dengan stadion berkapasitas 35.000 orang, pendapatan dari tiket sangat kecil dibandingkan dengan MU yang stadionnya berkapasitas 75.000. Pindah ke Ashburton Grove menaikkan pendapatan tiket Arsenal menjadi yang tertinggi di Inggris, mampu bersaing dengan MU. Namun mengapa masih ada selisih £100 juta di pendapatan final? Dua grafik berikut ini menjelaskannya.

Commercial Revenue
Shirt Sponsorship

Grafik pertama menunjukkan bahwa pendapatan komersial Arsenal jauh tertinggal dari klub-klub besar Eropa. Pendapatan komersial Arsenal hanya sekitar 40 juta lebih, sedangkan MU 100 juta lebih dan yang terhebat Bayern Muenchen, Real Madrid dan Barcelona yang sekitar 150 juta lebih. Jadi pendapatan komersial Arsenal hanya sekitar 40% MU dan 25% dari klub dengan pendapatan komersial tertinggi. Pahit memang, tapi ini juga menjadi alasan kita dapat berharap pada masa depan yang cerah. Pandangan half-full glass akan berasumsi Arsenal masih punya potensi untuk meningkatkan pendapatan komersialnya sebesar 100 juta. Dengan kondisi pendapatan seperti sekarang saja Arsenal sudah bisa profit setiap tahunnya, bayangkan jika ditambah pendapatan 100 juta per tahun dari komersial. Angka yang fantastis dan menjadi PR besar tim Ivan Gazidis untuk mencapainya.

Grafik kedua menunjukkan pendapatan khusus dari sponsorship kaos tim. Lagi-lagi Arsenal tertinggal. Hanya sekitar 13 juta per tahun, sedangkan MU 45 juta per tahun (sebelum deal dengan Chevrolet yang gila itu) dan yang tertinggi Barcelona dengan 52 juta pertahun. Dengan sudut pandang half-full glass kita bisa kembali optimis ada potensi menaikkan pendapatan dari sponsorship kaos sebesar 30 juta per tahun.

Pertanyaannya mengapa Arsenal demikian jauh tertinggal dari segi pendapatan komersial? Hal ini disebabkan karena stadion baru. Untuk membangun stadion baru yang menelan biaya sekitar £500 juta, Arsenal butuh sumber dana yang besar. Salah satunya lewat kontrak dengan Emirates senilai £100 juta bayar di muka untuk hak penamaan stadion selama 15 tahun (maka Ashburton Grove menjadi The Emirates) dan hak merk “Flying Emirates” di kaos tim selama 10 tahun. Angka ini fantastis pada waktu itu, dan dengan pembayaran kontan di muka sangat membantu pembangunan stadion. Namun angka itu menjadi biasa saja jika dibandingkan dengan sponsorship kaos tim MU yang 45 juta per tahun sedangkan Arsenal hanya 100 juta per 10 tahun (termasuk stadion naming right) yang juga telah dihabiskan untuk membangun stadion.

Kontrak sponsorship kaos tim ini akan selesai di tahun 2014. Dan Arsenal sangat mungkin mendapatkan deal yang sebagus MU untuk kontrak ke depan. Tambahan sekitar 30-40 juta per tahun dari sponsorship kaos tim sudah di depan mata 2 tahun lagi. Namun untuk saat ini kita hanya bisa gigit jari dengan sabar menunggu masa kontrak habis.

Pendapatan komersial Arsenal juga mulai digenjot tim Marketing dengan mengadakan Tour Asia sejak 2 tahun lalu. Wenger yang biasanya memilih pre-season di training camp yang sepi dan terisolir terpaksa berkompromi demi pendapatan komersial yang dapat digunakan untuk memperkuat tim. Nilai positif dari Tour Asia ini adalah ditandatanganinya sejumlah sponsorship baru dengan produk regional. Mari kita tunggu laporan keuangan tahun 2012 ini, seberapa besar peningkatannya.

Dari paparan di atas sudah jelas Arsenal untuk saat ini tidak sejajar dengan Tiga Kelompok Klub Kelas Berat (Sugar Daddy Club, Established Club, Government Club). Namun hal ini tidak berarti kita akan selamanya begitu. Tahun 2014 akan memulai babak baru dari naik kelasnya Arsenal. Mungkin dari kelas menengah ke kelas ringan dahulu, sebelum secara perlahan naik ke kelas berat, dari segi pendapatan klub.

Maka jangan heran kalau Arsenal tidak akan sanggup membayar Van Persie £250.000/minggu sebagaimana yang dibayar MU. Arsenal menawarkan kontrak baru ke Van Persie senilai £150.000/minggu yang sudah merupakan sebuah rekor untuk klub namun ditolak Van Persie yang ingin hidup nyaman kaya raya untuk 4 tahun ke depan. Van Persie memilih membuang status legenda Arsenal demi hidup nyaman di Manchester, musuh abadi Arsenal. Kita persilakan kalau ia lebih memilih uang daripada cinta. Silakan bergabung dengan Shrek and friends jika Van Persie menolak berasosiasi dengan pemain-pemain ganteng dan cerdas seperti Arteta, Ramsey dan Wilshere dan terima kasih atas cek senilai £24 juta hasil transfermu, pemain yang kami beli dengan harga murah, hanya £2,5 juta saja.

Song meminta naik gaji padahal sisa kontraknya dengan Arsenal masih 3 tahun. Song mengatakan ia cinta dengan Arsenal, dan ingin tinggal di Arsenal tapi ngotot minta naik gaji. Arsenal mengatakan padanya pembicaraan kontrak baru akan dilakukan setelah 1 September, karena sedang konsentrasi transfer pemain baru. Agen Song diam-diam melakukan deal dengan Barca dan meng-ultimatum Arsenal karena tahu setelah 1 September kesempatan untuk pindah bagi Song bisa lenyap. Song ngambek, malas-malasan di latihan dan selalu datang telat. Bahkan di pre-season di Cologne membangkang hingga Steve Bould, asisten Manager Arsenal sampai harus berbenturan fisik dengannya. Demi kenaikan £15.000/minggu Song akhirnya memilih membuang “cinta”-nya. Arsenal mempersilakan ia pergi. Klub lain mungkin akan tunduk pada kemauan pemain dan memberikan apa yang mereka minta, The Arsenal Way adalah klub tidak bisa didikte oleh pemain, jika tidak cocok dengan apresiasi klub, pintu keluar terbuka lebar-lebar.

The Arsenal Way

The Arsenal Way adalah bersikap cerdik di tengah kompetisi yang ketat ini sambil menunggu peluang emas di 2014. Memanfaatkan kekuatan yang lain daripada head-to-head spending competition dengan klub-klub kaya. Untuk melawan klub-klub dengan sumber daya finansial yang jauh lebih besar, Arsenal harus memanfaatkan scouting networknya. Arsenal akan selalu menemukan pemain murah, baik yang muda maupun yang berpengalaman. Permata yang bagus namun belum dipoles menjadi bintang. Laurent Koscielny salah satu contohnya. Pemain yang bisa menjadi center back terbaik musim ini luput dari pengamatan klub-klub besar. Oliver Giroud contoh lainnya. Top skorer ini dibeli murah karena eksploitasi buy out clause di kontraknya, dan Wenger berhasil meyakinkannya untuk tidak bergabung dengan Chelsea. Santi Cazorla, bagaimana mungkin MU lupa dengan pemain ini sedangkan mereka sangat butuh pengganti Scholes?

Apa saja kekuatan Arsenal yang berbeda dengan kompetitornya? Mari kita bahas.

Musim lalu Arsenal hampir mendapatkan Juan Mata sebelum Chelsea men-sabotase dengan tawaran lebih besar. Minggu lalu Nuri Sahin, sebelum Liverpool berani bayar gila untuk sebuah transfer pinjaman tanpa hak beli di akhir musim. Arsenal juga sudah mengikuti Eden Hazard sejak dulu. Samir Nasri didatangkan dengan harga murah. Podolski dan Cazorla adalah hasil pengamatan bertahun-tahun lampau. Untuk setiap Juan Mata dan Sahin yang lepas, selalu ada Koscielny dan Cazorla yang didapatkan. Kekuatan Arsenal ada pada scouting network-nya, pada jaringan mata-mata yang dibentuk Wenger sejak pertama kali menginjak London.

Kekuatan Arsenal kedua ada pada akademinya. Jack Wilshere dan Kieran Gibbs adalah produk akademi Arsenal. Arsenal juga berhasil menciduk bakat muda Barcelona penerus Fabregas seperti Jon Toral dan Hector Bellerin. Nama-nama seperti Zak Ansah, Chuba Akpom, Serge Gnarby akan mengisi Premier League 3-4 tahun lagi. Semalam mereka mengalahkan Marseille 3-0 di NextGenSeries, Champions League untuk U-19. Arsenal di era Wenger selalu terkenal sebagai pencetak bintang baru dan tidak ada alasan hal itu akan berhenti. Yang lebih menjanjikan adalah bintang-bintang baru ini sekarang juga berkebangsaan Inggris. Paling tidak mereka tidak memiliki DNA Barca, jadi kemungkinan pindah ke Barcelona di masa depan lebih kecil. Untuk pindah ke MU, Chelsea atau City juga bisa diblokir dengan kemampuan finansial kita yang baru di tahun 2014.

Kekuatan Arsenal ketiga ada pada Arsene Wenger. Tujuh tahun tanpa trofi, namun orang-orang melupakan bahwa Arsenal pernah dibawa Wenger tak terkalahkan dalam satu musim. Invincible Record ini tidak terpecahkan sampai sekarang dan mungkin akan sangat sulit disamakan di masa depan. Wenger mempunyai kemampuan memoles pemain biasa menjadi pemain bagus, pemain bagus menjadi pemain kelas internasional, pemain kelas internasional menjadi pemain kelas dunia. Dan pemain-pemain Arsenal ini walaupun tujuh tahun tanpa trofi pernah begitu dekat dengan trofi. Hal ini yang dilupakan orang-orang. Final Liga Champions tahun 2006, memimpin puncak klasemen hingga bulan Maret di tahun 2008,  dan bulan Februari di tahun 2011 sebelum akhirnya terjun bebas akibat cedera pemain di saat-saat penting. Arsenal pernah begitu dekat, namun gagal finish. Di lapangan hijau musim lalu Arsenal mampu mengalahkan Manchester City dan Chelsea, dua klub Sugar Daddy. Kekuatan finansial memang menentukan kekuatan skuad, namun pertandingan di lapangan hijau tetap 11 lawan 11. Asalkan tidak cedera bersamaan dan punya kekuatan pelapis yang cukup, Arsenal mampu mengimbangi tim manapun di lapangan hijau.

The Arsenal Way adalah soal hidup di atas kaki sendiri. Tidak bergantung pada Sugar Daddy, pada Pemerintah. We spend what we have. Pengeluaran selalu harus lebih kecil daripada pendapatan. Bukankah itu yang diajarkan orang tua kita dulu? Membesarkan anakmu sebagai seorang Gooner amat mudah, cukup ajarkan The Arsenal Way. Coba bayangkan sulitnya orang tua fans Chelsea membesarkan anaknya. Bagaimana ia bisa meyakinkan anaknya untuk hidup berhemat dan tidak boros sembari mengajarkannya The Chelsea Way: tidak apa-apa boros asalkan berprestasi.

Fans-fans klub Sugar Daddy tidak hidup dalam realita dunia. Mereka bangga ketika klubnya membayar mahal untuk pemain. Uang sejumlah £35 juta untuk Eden Hazard. Edan. Lebih gila lagi £25 juta untuk Oscar, pemain muda yang belum pernah main di Eropa. Semakin tinggi harga pemain yang harus dibayar, semakin bangga mereka. Sementara fans Arsenal yang pelan-pelan sudah terbiasa dengan The Arsenal Way bagaikan orgasme mendengarkan nilai transfer Santi Cazorla yang hanya sekitar £12-14 juta. Kita sudah terbiasa hidup hemat, dan bisa berhemat dalam belanja pemain itu sebuah kenikmatan. Seperti ibu-ibu yang berhasil menawar barang sesuai harga yang diinginkannya. Tapi itulah realita dunia. 🙂

Jadi jangan salahkan Arsenal yang gemar berhemat. Itu seperti Anda menyalahkan seorang pemuda dari keluarga sederhana yang belajar giat di kampus demi masa depannya. Sementara ada seorang pemuda malas dari keluarga kaya datang ke kampus tiap hari dengan Ferrari. Tentu ia menarik gadis-gadis yang cantik. Ia menjadi pujaan wanita. Namun tidak ada yang salah dengan pemuda sederhana itu. He lives by his own means. Dia hidup sesuai apa yang ia punya, dan lewat bekerja keras, suatu saat ia akan lebih baik daripada pemuda kaya (harta bapaknya) yang manja itu.

Perempuan yang cerdas akan memilih pemuda yang punya potensi di masa depan. Pemuda yang bisa sukses dan kaya dengan upayanya sendiri. Ia tidak akan memilih pemuda manja yang kaya dengan harta warisan bapaknya itu, sesuatu yang tidak bisa ia hasilkan sendiri. Seluruh pendapatan Arsenal dihasilkan sendiri, lewat upaya manajemen klub yang cerdik. Bukan uang hibah dari Sugar Daddy. Berprestasi dengan upaya dan modal sendiri, apa lagi yang mesti kita keluhkan?

Dengan memahami model finansial Arsenal di atas, yang merupakan model finansial rasional satu-satunya dan akan menjadi model seluruh klub sepakbola di Eropa setelah Fair Financial Play diterapkan UEFA, maka fans Arsenal patut berbangga. Walaupun minim trofi selama 7 tahun terakhir ini, Arsenal menjadi contoh bagaimana menjalankan klub secara benar dan bermasa depan cerah. Trofi hanyalah penanda sebuah prestasi, namun prestasi tidak melulu diwakili hanya oleh trofi. Selama 15 tahun berturut-turut Arsenal selalu masuk kompetisi Liga Champions, rekor yang hanya bisa disamakan Real Madrid, itu juga sebuah prestasi.

Dari dulu Arsenal adalah klub inovasi. Dari era Herbert Chapman hingga Arsene Wenger Arsenal selalu terdepan. Kita tidak perlu mengikuti jalan Sugar Daddy Club, tidak ada yang patut dibanggakan dengan trofi hasil membuang uang tak terbatas. Cara yang tidak inovatif. Apapun pencapaian klub tercinta kita musim ini, mari kita samakan suara dalam mendukung Arsenal:

Victoria Concordia Crescit.

Victory comes from harmony.

Suatu saat nanti, kita yakin Arsenal akan mendapatkan apa yang pantas didapatkan. We’re by far the greatest club the world has ever seen.

“I really like Arsenal. But you, yes, you. Do you really like Arsenal? Or just Arsenal with trophies?”

– Dennis Bergkamp

update:

Bagian II: Moneyball + Wengerball

Bagian III: Ramalan itu Terealisasi! Mesut Ozil, The Second Coming

249 responses to “Model Finansial Arsenal dan Mengapa Fans Perlu Memahaminya”

  1. You’re a true gooner 😉

    1. mantaaaap saya penggemar Arsenal sejak saya bisa menyaksikan Liga Inggris di TV dan klub yg saya suka pertama adalah Arsenal, pertama krn seragam mrk dan setelah membaca artikel ini makin yakin aja nih. I’m choosing the right club …. bravo Arsenal

      1. sama gan , pertama karna jerseynya bagus wkkk

  2. salut !! salut buat isi blog ini !!
    bener-bener ngebuka mata Gooners yg mgkn sedang prihatin dan terkalutkan oleh permasalahan ‘puasa gelar’..
    dan untuk para glory hunters.. well.. no comment deh :p

  3. Gilak emang . Canggih nih Artikel . As Top Class as Arsenal

  4. Sangat informatif jadi makin cinta sama Arsenal.

  5. Wow… Tulisan yang sangat menarik dan membuka pikiran… Nice…

  6. sangat mencerahkan bagi saya, thanks banget penjelasannya…
    ditunggu nanti pada tahun 2014…
    tapi kalo yg masih ngotot Arsenal dengan tropi sih nggak tau dah, no comment… hehe

  7. Galang Puja Pradana Avatar
    Galang Puja Pradana

    Seru nih.. Sampe pegel tangan bacanya (dr hp).. Setuju bgt buat perbedaan sukses krn harta org tua dan sukses dgn usaha mandiri. Top buat penulis ini.

  8. Cukup panjang tapi bagus…
    thanx sudah buat tulisan ini 🙂

  9. The Arsenal Way, The way that an average football fans could never understand

  10. Wow, terharu gw bacanya. Sebagai seorang gooner sejak era George Graham, and masih setia sebagai gooner sampe sekarang, masih yakin klub ini akan jadi klub besar.

    Sangat mencerahkan bro

  11. Maaf, sepertinya bos Malaga ada benturan kepentingan dengan pemilik PSG. Mereka berdua masih punya hubungan keluarga. Karena Malaga dan PSG ini main di Liga Champions, di mata UEFA ini bisa bermasalah. Itu baru satu faktor. Yang kedua, ada kabar (ya yang ini kabar) bahwa bos Malaga itu urusan bisnisnya mandek, ada beberapa hal soal properti gak dilulusin sama pemerintah kota. So, mungkin agak kurang benar ya kalau dibilang cuma sekadar gara-gara bosan saja. Saya baca ini dari beberapa blog suporter luar dan laporan media. Demikian..

    1. Alasan pertama tidak benar karena Malaga masih berlaga di UCL musim ini dengan pemilik yang masih sama.
      Alasan kedua: nah itu yang menunjukkan kalau ketergantungan terhadap Sugar Daddy itu berbahaya. Sugar Daddy adalah pengusaha, punya bisnis bidang lain juga. Di kala posisi pribadinya terjepit, klub akan dikorbankan.

      1. Sheikh Al Thani memang masih jadi pemilik Malaga. Tapi, karena alasan yang pertama itu, akhirnya dia memutuskan untuk tidak mengucurkan dana lagi. Imbasnya, gaji staf dan pemain mandek. Sheikh Al Thani memutuskan demikian karena “mengalah” lantaran PSG dinilai lebih “seksi”. Tentu, saya baca ini juga dari beberapa sumber, bukan temuan saya sendiri.

  12. Arsenal memang tidak bisa bersaing saat ini karena memang Arsenal nya tidak mau, BUKAN nya Arsenal tidak mampu. Mengapa Chelsea dan Manchester City saat di takeover oleh Syeikh dan Abramovich dan mulai membeli pemain, membuat mereka banyak membuat minus di dalam buku mereka ? Ya jelas saja, Mereka ‘merombak’ habis skuad mereka. Before Syeikh and Abramovich came to Premier League, Both City and Chelsea are NOTHING in premier league. Beda dengan Arsenal yang memang sudah disegani.

    cukup logis jika mereka mencatatkan minus dalam buku mereka. They MUST Splash the cash to rebuild the squad.

    Apa jika Arsenal diambil alih oleh pemilik seperti sheikh akan mencatatkan minus dalam buku Arsenal ? Tentu saja tidak. Arsenal tidak perlu mengulang dari 0 lagi, Arsenal hanya perlu menambahkan beberapa. Ingat, BEBERAPA, bukan MENGULANG DARI NOL, seperti Chelsea atau City.

    Regards :))))

    1. Sebelum Chelsea diambil alih Roman, Chelsea cukup disegani di Inggris. Masih ingat Zola? Ruud Gullit? Gianluca Vialli?
      Chelsea adalah klub sexy saat itu, dipenuhi pemain-pemain Eropa yang bermain cantik.

      Arsenal tidak mau bersaing? Ridiculous. Apakah Wenger terlihat seperti orang yang tidak siap bersaing?
      Arsenal mau bersaing, namun secara finansial memang tidak mampu menandingi klub-klub Sugar Daddy yang memang membuang uang sangat banyak demi prestasi. Hal paling mudah yang dilakukan kalau kamu orang kaya dan ingin prestasi instan, tanpa memikirkan jangka panjangnya.

      Hal ini mulai terlihat, Chelsea peringkat enam EPL musim lalu, terlepas dari gelar UCL yang didapatkannya. Peringkat enam cerminkan kekuatan riilnya, sementara juara turnamen banyak faktor luck-nya.

      1. Mungkin ada lupa juga tentang faktor umur. Zola, Gullit dan Vialli semua pindah ke chelsea saat mereka sudah berumur 30, bahkan ada yang sudah 30 ke atas. Apa yang bisa diharapkan ? Mereka datang di usia sudah tidak muda, dan mereka harus beradaptasi. Lagipula, sebelum chelsea datang, siapa yang kenal chelsea, jika bukan benar-benar penggila sepakbola ? Jumlah trophy yang mereka dapatkan saat sebelum abra datang dan sesudah abra datang, (mungkin) sudah hampir sama saat ini. Anda bisa lihat perbedaan yang luar biasa bukan ?

        Arsenal tidak mau bersaing ? ya benar. Anda mungkin bisa lihat aktifitas bursa transfer saat deadline day saat ini. perkataan Arsene Wenger saat ini sudah tidak bisa dipercaya. Wenger mengatakan bahwa sedang mencari gelandang yang ‘world class’ dan ternyata sangat sangat pasif di bursa transfer ini.

        siapa bilang Arsenal secara finansial tidak mendukung ? anda cek di forbes tentang klub sepakbola paling kaya di dunia, Arsenal menduduki posisi 4 saat ini. Bagaimana mungkin klub sepakbola paling kaya di dunia tidak punya dana untuk transfer ? lagipula saat transfer ini, setelah pembelian podolski, cazorla dan giroud, Arsenal punya dana 60 juta pounds ++ ( anda bisa baca di tweet darrenArsenal1) untuk dipakai. 60 juta pounds apakah sedikit ?

        Chelsea peringkat 6 musim lalu ? itu karena mereka realistis dan pintar. Mereka tau jika mereka ‘fight’ di liga inggris, maka mereka akan tanpa trophy dan mungkin hanya finish di posisi 4. Mereka memilih ‘fight’ di Champions karena peluang mereka lebih besar.

        mereka walaupun finish di posisi 15 pun, jika menang champions, mereka tetap lolos champions berikutnya. Smart choice.

        tidak seperti Arsene Wenger, yang selalu bangga saat Arsenal masih berkompetisi di 4 kompetisi, tetapi selalu hampa gelar di akhir musim.

        selalu menyerukan keyakinan akan juara di awal musim, tetapi kesalahan yang sama terus dilakukan setiap musim. The professor ?

        Anda juga mungkin lupa, Arsenal di tahun2 ke-emasannya bisa berjaya karena Arsene Wenger juga melakukan pembelanjaan yang bisa dibilang “mahal” dan “efektif” ditambah MEMPERTAHANKAN pemain penting di dalam klub Arsenal.

        Saat ini ? Arsenal hanya membeli pemain murah / mudah untuk di didik dan melepas pemain penting.

        Masih ingatkan kepanjangan Arsenal ? Arsenal F.C ( football club ) bukan PT. Arsenal or SSB Arsenal or whatever.

        Selama nama Arsenal masih terdapat football club, maka sampai saat itu pula juara adalah prioritas utama, karena Arsenal saat ini tergabung dalam kompetisi, bukan ajang pembuatan bakat.

        regards

      2. Siapa yang kenal Chelsea sebelum Roman datang? Wah siapapun yang ikutin EPL sejak awal sudah kenal Chelsea bung.

        Di era awal EPL, Chelsea bermain sepakbola yang lebih cantik daripada Arsenal, sampai era Wenger tiba. Chelsea klub kosmopolitan, bak Inter Milannya Liga Inggris penuh dengan pemain Eropa daratan. Arsenal masih old school penuh pemain Inggris seperti the famous Back Five dan Parlour, Wright.

        Chelsea peringkat 6 musim lalu bukan karena mereka “pintar”, tapi karena memang begitulah kemampuan mereka. Pertaruhan terakhir di final UCL karena mereka tau sulitnya mengejar posisi ke-4 karena selisih poin dengan Spurs dan Arsenal yang cukup jauh. Jadi bukan karena strategi mereka memilih peringkat 6.

        Arsenal bisa berjaya di masa lampau karena pasar belum dirusak sama Chelsea-nya Roman. Kalau bersaing dengan MU, masih ok karena lebih mudah mempertahankan pemain Arsenal vs satu klub. Setelah Chelsea masuk dengan kekuatan Sugar Daddy-nya, gaji2 pemain mengalami fluktuasi tinggi sehingga sulit mempertahankan pemain. Ditambah sekarang Man City yang siap bayar gaji 2x dari penawaran tertinggi Arsenal.

        Arsenal bisa finish no.3 musim lalu di atas Chelsea dan merajai London musim lalu adalah cermin progress. Walaupun belum bisa bersaing dengan duo Manchester karena start yang buruk.

        Mengatakan Arsenal tidak mau bersaing seakan lupa dengan kemenangan 5-3 Arsenal di Stamford Bridge. Mana ada tim yang tidak mau bersaing bisa menang ngotot di kandang Sugar Daddy Club seperti itu? 😀

        Terakhir: cara memenangkan kompetisi tidak selalu dengan cara belanja pemain mahal. Chelsea melakukan itu, dapat gelar tapi tidak konsisten. Pelatih gonta-ganti, prestasi naik turun. Musim kemarin no.6 entah musim ini no. berapa. Musim kemarin dapat trofi UCL, musim ini entah bisa lolos kualifikasi grup UCL tidak.

        Btw kemarin baru dibantai Atletico Madrid 1-4, klub yang budget pemainnya jauh lebih kecil daripada Chelsea. Dan Chelsea diperkuat Hazard rekor transfer musim ini. Lagi-lagi menjadi bukti bukan “spending power” yang menentukan hasil pertandingan.

  13. Buat saya, Arsenal itu sangat sehat. Bagus. Tapi dari sisi berkompetisi, yang mana sudah pasti tujuannya adalah menang, mengambil risiko dengan membayar mahal sudah jadi lumrah. Realita memang mengajarkan bahwa membeli memang harus dengan harga yang sesuai. Tapi, ini menurut saya, sepakbola punya realitanya sendiri. Dan beli mahal, plus ambil risiko, adalah realita baru yang diajarkan sepakbola. Bagus? Buruk? Bisa dua-duanya. Tapi, saya percaya, itu tak sepenuhnya salah.

    Lagipula, UEFA sudah menekan klub untuk tidak foya-foya dengan Financial Fair Play. Silakan belanja besar, tapi ingat juga neraca keuangan klub. Melupakan pemain binaan sendiri? Ingat juga UEFA punya peraturan home-grown player. Ini juga, menurut saya, juga upaya untuk menekan supaya klub-klub dengan sugar daddy tidak semena-mena.

    Saya sendiri tidak setuju dengan pembelian mahal macam Lucas Moura yang sampai 40 juta euro itu. Alasannya? Bisa merusak pasar. Tapi, ya sudah, itu urusan klub yang beli dia.

    Saya sangat setuju dengan kebijakan Arsenal dengan menjaga finansialnya. Dan Anda menjabarkannya dengan sangat baik. Tapi–sekali lagi–menurut saya, itu bukan elakan yang pas untuk masalah kekosongan trofi. Bukan berarti fans-fans yang menginginkan klubnya menang trofi adalah glory hunter. Karena… ya memang itulah esensinya kompetisi; untuk menang. Tanyakan saja fans-fans Liverpool yang klubnya dua dekade tidak juara Liga Inggris. Mereka pasti ingin liat timnya juara. Mereka glory hunter? Saya rasa bukan. Buktinya, mereka sabar-sabar saja liat klubnya nggak jadi juara.

    “If you’re first, you’re first. If you’re second, you’re nothing,” –realita yang diajarkan Bill Shankly. Dalam konteks atau sudut pandang berkompetisi, saya setuju dengan realita ini.

    1. well, just wait till 2014 🙂 building emirates was our problem, also our innovation, indeed. i thought that 7 yrs w/out any trophy isnt as bad as 20 yrs united trophyless, or half century city trophyless

      1. Nah, itu dia maksud saya. Liverpool tanpa gelar 20 tahun juga nggak akan masalah kok buat fans-nya. Kesal, pasti iya. Ya namanya juga berkompetisi kok. Bohong kalau tujuannya bukan buat menang. Tapi, setidaknya saya pasti mengakui kalau tidak menang, ya berarti klub dukungan saya nggak cukup bagus. Itu aja.

        Plus, saya respek kok sama Arsenal. Dengan tim yang nggak mewah tiap tahun bisa finis empat besar? That’s good. Bandingin aja sama Spurs yang spending-nya lebih gila, tapi tiap tahun turun-naik. Kadang empat besar, kadang tidak.

    2. Fans, pemain, manager tentu menginginkan trofi. Maksud tulisan ini adalah penyesuaian ekspektasi. Sekarang Gooners akan tahu kalau kita pada prinsipnya adalah klub kelas menengah yang berkompetisi dengan klub kelas berat. Bila kita kalah, itu wajar. Bila kita menang, bak terbang ke langit ke tujuh.

      Dengan penyesuaian ekspektasi ini, kita tidak membuang-buang energi kita dengan membebankan diri. Sebaliknya kita bisa lebih menikmati setiap momen dalam mendukung Arsenal. Itu poinnya. 🙂

      Dan bila Arsenal menang musim ini, atau musim depan, seluruh Gooners seluruh dunia akan bersuka cita. Merayakan kemenangan “David vs Goliath” atas our evil enemies: Sugar Daddy Club, Established Club, Government Club.

      1. mohon maaf sebelumnya jika saya ikut campur dalam pembahasan ini. Anda mengatakan bahwa : ” Sekarang Gooners akan tahu kalau kita pada prinsipnya adalah klub kelas menengah yang berkompetisi dengan klub kelas berat. ”

        Anda mengatakan Arsenal klub kelas menengah ? Sejak kapan Arsenal berubah menjadi klub kelas menengah ?

        Seingat saya, Arsenal saat ini adalah klub paling sukses ke-3 dibawah MU dan Liverpool dalam jumlah pengumpulan trophy. Chelsea dan City ?

        Saya bisaterima jika anda mengatakan bahwa klub kelas menengah adalah Everton, Sunderland atau yang lain.

        Jika anda mengatakan jika Arsenal adalah klub kelas menengah, bagaimana dengan tottenham ?

        Jika anda mengatakan tottenham kelas atas, berarti Arsenal sudah kalah kelas. Jika anda mengatakan tottenham kelas menengah, berarti Arsenal sudah turun tingkat dan sejajar dengan tottenham.

        Anda berani menyerukan : ” We’re by far the greatest club the world has ever seen. ”

        the greatest club the world has ever seen ? tapi Anda mengatakan Arsenal adalah klub kelas menengah.

        Mau dibawa kemana Arsenal ini.

        tragis.

      2. Kelas menengah dalam arti kekuatan finansial, jika dibandingkan dengan kekuatan finansial Sugar Daddy Club, Established Club dan Government Club.

        Kalo secara prestasi tentu Arsenal masih masuk klub elit di EPL, bahkan di Eropa selalu masuk first tier undian UCL.

        Di situlah hebatnya, dengan kekuatan finansial kelas menengah, Arsenal mampu bersaing dengan klub-klub yang kekuatan finansialnya lebih wah.

      3. Mohon maaf sebelumnya kalau saya juga ikut campur dalam bahasan ini. Menurut saya, mungkin bisa ditambahkan di artikel utama bahwa salah satu prestasi utama Arsene Wenger adalah keberhasilannya membawa Arsenal pindah ke stadion Ashburton Grove pada tahun 2007.

        Saya sangat yakin bahwa pembangunan stadion baru sejak sekitar 2005 adalah penyebab utama dari “Puasa Gelar” yang Arsenal alami belakangan ini, karena setiap tahunnya masih sangat besar porsi hutang bank yang perlu dikembalikan. Lebih hebat lagi karena dengan membayar kembali hutang pun, Arsenal masih bisa paling tidak break-even setiap tahunnya.

        Kita bisa menengok ke klub-klub lain yang juga berencana pindah stadion (Chelsea, Liverpool, Everton, Tottenham, West Ham) yang pada akhirnya harus batal karena besarnya biaya pembangunan yang harus dibayar.

        Sebagai fan Arsenal, saya yakin bahwa dalam 5-10 tahun dari sekarang, (ketika hutang bank telah lunas dibayar dan Financial Fair Play yang dicanangkan oleh Michel Platini dapat diketatkan) Arsenal akan dapat kembali mendominasi Liga Inggris.

        Mungkin benhan bisa membantu dengan data dan fakta yang terkait dengan pembangunan Ashburton Grove ini agar Gooners lain mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi. Great article!

        In Arsene we trust!

      4. @Dion sudah ada pembahasan soal stadion baru di artikel di atas:

        “Pertanyaannya mengapa Arsenal demikian jauh tertinggal dari segi pendapatan komersial? Hal ini disebabkan karena stadion baru. Untuk membangun stadion baru yang menelan biaya sekitar £500 juta, Arsenal butuh sumber dana yang besar. Salah satunya lewat kontrak dengan Emirates senilai £100 juta bayar di muka untuk hak penamaan stadion selama 15 tahun (maka Ashburton Grove menjadi The Emirates) dan hak merk “Flying Emirates” di kaos tim selama 10 tahun. Angka ini fantastis pada waktu itu, dan dengan pembayaran kontan di muka sangat membantu pembangunan stadion. Namun angka itu menjadi biasa saja jika dibandingkan dengan sponsorship kaos tim MU yang 45 juta per tahun sedangkan Arsenal hanya 100 juta per 10 tahun (termasuk stadion naming right) yang juga telah dihabiskan untuk membangun stadion.”

        Yang memang perlu saya tambahkan: Arsenal menegosiasikan cicilan utang stadion baru senilai kurang lebih 20 juta per tahun, dicicil selama 20 tahun dengan bunga flat yang rendah.

        Memang untuk saat ini Arsenal posisinya break-even setiap tahun kecuali kalau ada profit dari penjualan pemain. Jadi Wenger sejak dibangunnya stadion baru ini mesti jual pemain dulu sebelum bisa beli. Maka kita bisa mengerti mengapa Arsenal “pelit” dalam belanja pemain. Dengan segala keterbatasan ini masih bisa finish di atas Sugar Daddy Club musim lalu. Pencapaian yang tidak bisa dianggap remeh, buat fans yang paham.

      5. Mohon maaf karena ada beberapa bagian dari artikel yang terlewat. Namun terima kasih banyak untuk penjelasannya kembali. Informasi yang bermanfaat bagi pemerhati klub sepakbola di luar maupun di dalam lapangan.

  14. great articles, hmm few days ago i read the poznan article, and this one was great, too. Although i just can understand bahasa lil bit, overall i enjoyed your article

    keep up the good work

    VCC

  15. baca’a pegel juga..
    tapi setuju banget sama penulis’a nihh

  16. Sebagai seorang gooner, terharu saya membaca tulisan ini. Sebagai seorang mahasiswa ekonomi, saya sgt memahami dan mengagumi The Arsenal Way, dan saya sgt mengapresiasi tulisan ini dalam menjelaskan Arsenal Way.

    Ada sedikit gagasan agar Arsenal tetap dapat bersaing dengan klub2 lainnya yg mempunyai standar gaji yg lebih tinggi. Menurut saya, Arsenal mungkin dapat melakukan inovasi dalam sistem penggajian pemain. Saat ini, sepengetahuan saya (please CMIIW), pemain menerima nominal gaji yg fixed tiap minggunya, regardless of their performance. Menurut ilmu yg diajarkan di universitas, dgn menetapkan sistem gaji dengan sistem insentif, dapat meningkatkan motivasi pegawai (pemain Arsenal) untuk menghasilkan performance yg lbh baik. Detail ttg sistem ini, mudah2an dapat segera saya paparkan dalam bentuk tulisan di blog saya.

    Congrats, Mas Benhan. Tulisan anda sangat menginspirasi dan meningkatkan kebanggaan kita terhadap klub tercinta kita, Arsenal FC.

    Victoria Concordia Cresit

  17. wahh gan, benar2 salut dengan artikel agan satu ini.. ane setuju dengan arsenal way,, seperti pepatah bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian..

    dalam kesempatan ini ane pun ingin bertanya kepada agan atau meminta pendapat agan tentang pemain2 arsenal yang kasarnya gak penah dimainkan atau benar2 makan gaji buta seperti Sébastien Squillaci atau king DJ, mengapa pemain2 yang menjadi beban seperti itu dipertahankan dan gajinya pun hampir sama dengan pemain inti?? tq

    1. Halo mas, mungkin saya bisa bantu jawab, kenapa Squil dipertahankan ? itu semua adalah kecerobohan management Arsenal. Management Arsenal ? siapa mereka ? Mereka adalah yang mengurusi perihal transfer, termasuk Arsene Wenger.

      loh, kok bisa ? ya, kecerobohan pertama yang saya katakan adalah masalah kontrak. Squillaci (menurut rumor yang ada), didatangkan seharga 4 juta pounds, bisa kurang, bisa lebih, ya untuk saat ini, kita anggap aja sebesar itu. dan digaji sebesar 60 ribu pounds per pekan selama 3 musim.

      Jika di total, Arsenal harus membayar Squillaci sebesar 13 juta pounds (sudah beserta gaji + fee mendatangkan dia ), selama 3 musim. Angka yang fantastis bukan untuk sekelas pemain yang kontribusi nya tidak ada apa-apa ? 🙂

      dan untuk musim ini, Arsenal berencana menjual dia. Bastia, salah satu klub sudah setuju dengan Arsenal untuk mendatangkan squillaci, bahkan Arsenal rela mendapat fee 0. Tetapi Bastia mengundurkan diri karena tidak sanggup membayar gaji yang di minta Squillaci.

      Lalu, dimana telak kesalahan management ? Tentu masalahnya ada di dalam gaji dan kontrak. Untuk pemain sekelas Squillaci, bagaimana bisa digaji 60 ribu pounds per pekan.

      Dimana letak kesalahan Arsene Wenger ? Arsene Wenger saat ini adalah driving strategy Arsenal, Arsene terlibat dalam transfer ( tidak seperti dulu ). Bisa dikatakan Arsene terlibat dalam negosiasi dan persetujuan akhir sebelum kontrak ditandatangain kedua pihak ( Arsenal dan Squillaci ) 🙂

      1. Dalam membeli pemain baru, klub baru pasti akan membayar lebih tinggi daripada klub lama, kalau tidak pemain tidak akan pindah.

        Permasalahan dengan Squillaci adalah liga Inggris membayar pemain rata-rata lebih mahal daripada liga lainnya. Dan pemain Arsenal biasanya pindahnya ke klub yang lebih kaya. Nah klub kaya tidak ada yang tertarik dengan Squillaci (jelas, kita aja mau buang doi) sehingga Arsenal terpaksa menawarkannya ke klub-klub yang lebih miskin daripada kita. Tentu mereka tidak sanggup bayar Squillaci.

        Dalam transfer pemain baru, tidak semua bisa berhasil adaptasi di liga Inggris. Squillaci pemain bagus, pernah main di UCL namun sayangnya ia tidak berhasil beradaptasi dengan kecepatan di Liga Inggris dan kalah bersaing dengan Koscielny, Vermaelen, Mertesacker yang ketiganya adalah bek bagus.

        Solusi ideal adalah Squillaci pindah ke klub Inggris lainnya yang masih mampu membayar gaji 60 ribu per minggu. Namun kurangnya jam bermain Squillaci menyulitkan klub Inggris lain untuk memonitor kemampuannya.

        Ini adalah resiko transfer pemain. Tidak semua transfer akan berhasil seperti Koscielny, Vermaelen dkk.

      2. @come oon: Jago bener dah lu berpendapat. Tapi ga sesuai data dan fakta. Asal jeblak aja lu ngomong.

  18. In Arsene we turut!!

  19. Keren Masbro…. 😉

    Setuju banget!! Arsenal’s Way

  20. wulan kusuma wardhani Avatar
    wulan kusuma wardhani

    True gooner!!! Salam dari Gooner (yang juga Milanisti) . Good analysis!

  21. Ini yang sering tak dipikirkan.. Kebanyakan gooner sekarang (maaf) “glory hunter”…

    Saya sekarang jadi makin cinta Arsenal..

  22. makin cinta dengan arsenal,10th ngefans klub ini lebih banyak sedihnya tp g tau kenapa g bs berpaling dr klub ini.tp setelah baca artikel ini seakan sedih 2th lg siap demi kebahagiaan setelahnya.smoga thn ini arsenal berprestasi vcc

  23. dennis brilliant Avatar
    dennis brilliant

    super canggih !!! VCC

  24. Blog/artikel yg membelalakan mata bro, #VCC

  25. Mantab abis nih artikel, sumpah jadi makin cinta Arsenal! #VCC #COYG

  26. wah emang bener masalah kita tuh di stadion tapi emang resikonya bikin stadion megah

  27. Arsenal we love you

  28. okay this is deep…
    pengetahuan yg luas serta penulisan yang mendetail membuat coretan ini begitu bagus..
    thanks a lot..
    VCC

  29. sy dukung arsenal bkn krn trophy, sy dukung arsenal bkn dr pemain atau pelatih, sy dukung arsenal krn sy mnemukan bagian dr diri sy di klub ini. awl suka arsenal krn gaya bermainnya yg cepat, kdua krn byk pemain muda berbakat, ktiga krn bisa making a star, yang terakhir krn arsenal adalah klub yg mandiri, semoga arsenal bisa sgera mengangkat trophy wlupun dengan skuat seadanya saat ini. VCC arsenal

    1. Setuju banget gan, bener kebanyakan liga inggris itu melakukan operan panjang tetapi arsenal tidak melakukan itu, walaupun terkadang bermain cantik itu tidak menghasilkan kemenanngan

  30. mantep bener artikalnya om
    salut dah, sekali arsenal tetep arsenal

  31. sblmnya saya kurang setuju atas tanggapan mengenai chelsea dan city. seperti yg kita tau, sblm takeover chelsea-city=tim papan menengah yg bhkan popularitasnya masih kalah dibanding aston villa. jd sangat mustahil chelsea-city dpt dgn singkat mmperoleh pendapatan yang meningkat tnpa berkorban lbh dulu. pendapatan klub brgantung pd pemasukan tiket, penjualan merchandise dan sponsorship selain transfer jual pemain. ketiga smber pndapatan itu ga bs terlepas dr popularitas atau baikny kita sebut saja reputasi.
    popularitas klub bs didapat dr prestasi, sejarah dan pmain bintang. bagi klub papan menengah, sgt sulit mngharapkan prestasi dlm waktu singkat. segi sejarah jg tdk bs dbandingkan dgn klub sekelas MU, liverpool bhkan leeds dlm regional inggris. satu2ny yg tersisa adalah pmain bintang. utk mndatangkan pmain bintang jelas tdk mudah. setiap pmain bntang tentuny ingin brmain d klub dgn reputasi yg tinggi dan terjamin seperti MU. yg bs dtawarkan klub sperti chelsea-city d awal2 pertama hanyalah gaji (beruntung mereka puny owner kaya raya). hslny? chelsea merekrut sheva-torres dan berakibat pd meningkatnya pndapatan klub dr sektor pnjualan tiket dan merchandise. dulu jarang ada fans chelsea d indonesia dan skrg chelsea bs dkatakan klub dgn popularitas besar, yg hanya kalah dr MU dlm regional inggris. popularitas yg meningkat ini mmbuat sponsorship byk brdatangan. dr segi prestasi chelsea jg ngalami pningktan drastis. ingat waktu tahun kedua mourinho d chelsea, chelsea dgadang2 favorit juara dan prediksi media menempatkan chelsea berada d posisi 2 klasemen?
    arsenal way adalah konsep ideal yg psti diimpikan stiap klub. bhkan chelsea sdg mnuju k arah sana jg. sbg bukti adalah roman byk mlakukan investasi k akademi klub dan fasilitas training klub. hasilny jg mulai muncul dgn adany pmain muda ryan bertrand dan josh mcEachran. youngster mereka pernah mnjuarai fa cup under 18s (klo ga salah taun 2011). tp bedanya adalah chelsea blm berani bertaruh spenuhny pd hsl akademi dan ingin konsisten sbg favorit juara shg mereka ga segan mndatangkan hazard dan oscar sbg ganti drogba yg prgi dan lampard yg sudah menua.
    arsenal = tim bfilosofi ideal. pmainan cantik, pncetak bakat, skuad muda, finansial mandiri, puny sejarah mbanggakn, fanbase yg cukup besar. bs dibilang sgt sedikit pnonton bola yg benci dgn arsenal bhkan fans chelsea dan tottenham skalipun. i am not a gooner but i really like arsenal for sure!

    1. Tentunya untuk menaikkan prestasi sebuah klub dengan cepat, spending big bisa menjadi solusi. Namun solusi jangka pendek ini tidak selalu baik untuk jangka panjang. Contohnya Chelsea yang harus menanggung beban gaji tinggi pemain yang menua. Chelsea juga tidak dapat menjual pemain-pemain mereka karena gaji yang tinggi tersebut tidak dapat diikuti klub barunya.

      Untuk menaikkan posisi sebuah klub di kompetisi elit banyak cara. Cara cerdas dilakukan oleh Arsenal dan Newcastle United misalnya. Mencari pemain-pemain yang murah tapi berbakat, investasi di infrastruktur dan akademi dan merekrut manajer yang brilliant.

      Saya lebih kagum dengan prestasi Newcastle misalnya musim lalu daripada prestasi City dan Chelsea. Newcastle berhasil melewati Sugar Daddy Club dengan budget transfer yang amat minim. Mengikuti jejak Wenger, Alan Pardew merekrut pemain-pemain berbakat dari Perancis dan berhasil membawa klub ke posisi terhormat. Tidak instan memang, tetapi perlahan-lahan Newcastle masuk ke jajaran elit EPL tanpa harus mengorbankan masa depannya.

      1. memang byk cara kalo klub lbh bertitik berat pd visi skala jangka pnjang karena dlm wktu yg rentang pnjang itu sesuatu yg baik dpt muncul tiba2 dan tak terduga yg mmbawa nilai positif bagi klub, misalny sponsorship yg lbh baik, dll. tp owner mana si yg pgn klub bjalan tseok-seok/lambat apalg kalo pd knyataannya si owner adalah org yg mampu mningkatkan klub dr segi manapun (finansial dan prestasi).
        kbijakan chelsea memang blm menuai profit tp stiap tahunny mereka mengalami pningkatan pndapatan dan popularitas. prestasi pun bjalan seiringan dgn pningkatan tsb. ksalahan chelsea-city adalah gaji yg terlalu tinggi bhkan utk pmain yg bukan kelas dunia. drogba-cech-lampard-aguero-silva adalah cntoh pmain kelas dunia dan gaji tinggi pntas utk mereka. namun pmain seperti malouda-kalou-adam johnson blm bs dgolongkan k label kelas dunia. kebijakan manajemen jg tdk baik dgn menawarkan durasi kontrak yg cukup pnjang. maka saya tdk mnyalahkan ada bbrp klub yg malah menawarkan mnggaji pemain per game yg mereka mainkan.
        owner yg kaya jg seringkali dmanfaatkan klub2 lain. bagaimana mgkn porto meminta transfer 100jt euro k chelsea utk hulk yg blm pnah bmain d liga yg besar spt inggris, itali, dan spanyol? hal inilah yg tkadang justru dlewatkan penggila bola. peran agen pmain dlm jendela transferlah yg malah membawa sepakbola perlahan berubah mnjd ladang bisnis spt skrg ini. tp apa daya kalo sudah sgt ingin atau mmbutuhkan itu pmain? bila saja hulk dtawar oleh everton dan bukan chelsea, pastilah hrga Hulk maksimal hanya mncapai 20-25jt pounds.
        rasany tdk fair kalo mmbndingkan chelsea dgn arsenal karena chelsea bs dkatakn klub yg blm memiliki pondasi juara pd waktu pertama kali dpegang roman. utk kasus newcastle, saya pun bertepuk tangan pd pardew, sama halny dgn swansea saat dpegang rodgers musim kmarin. tp sperti yg saya bilang bhwa kedua klub tsb lbh mnitikberatkan pd visi jangka pnjang dan pemilikny tidak menargetkan sesuatu yg muluk2 dlm jangka pendek shg cara yg mereka pakai bs sgt fleksibel.
        bila ingin mncapai hal yg besar tentu dperlukan pngorbanan dan resiko akan selalu ada. mgkn itu yg dpikirkan klub spt chelsea.

  32. i really like Arsenal with or without trophies!!

  33. Keren artikel nya..
    Itulah kenapa saya makin cinta sama North London ini..
    Without trophy for 7 years is no problem as long as you can life healthy. It’s different if you mounth’ing your bill’s for several years just for “Pride”. Wich one will choose?? A. Sugar Daddy, B. The Arsenal Way..
    I choose The Arsenal Way..
    How about You..??

  34. Luar Biasa! Standing applause buat penulis artikelnya! Mantap banget pemaparannya. Secara gamblang dan realistis! Saya sangat suka artikel ini!
    Saya,Pasti, dan Selalu menjadi gooner sejati!

    Terima Kasih untuk Arsenal!
    Terima Kasih untuk The Arsenal Way!

    We Proud of you!

    (Salam Sejahtera bagi kita smua)

  35. Pecinta Sepak Bola Avatar
    Pecinta Sepak Bola

    anda tulis pada paragraf terakhir. saya izin kutip ya : “We’re by far the greatest club the world has ever seen.”

    kalau boleh tau, berdasarkan apa klaim seperti itu..?

    satu hal yang saya kagumkan dari arsenal adalah scouting player mudanya yang sangat jempolan serta akademinya yang menurut saya bisa disandingkan dengan akademi barcelona.

    1. Because we are. No need further explanation. 🙂

  36. keren artikelnya. gw fans MU, tapi membaca artikel ini jadi terbuka tentang manajemen club di inggris sana. salut buat arsenal…

  37. ah itu mah ga ada yang mau beli arsenal aja hehehe

  38. wiiihhh salut ane sama pemikiran ente gan..
    cuma ane mau tanya gimana klo perbandingan’a dengan klub2 di luar inggris
    ex: Barca
    😀

  39. Bagussss

  40. artikel yang sungguh sangat luar biasa! sebagai gooner gue terharu bacanya, memang kelihatan Arsenal bukan tim yang bisa bersaing, saat ini. tapi masa depan kita bakal jauh lebih hebat dari mereka yg make duit bukan dr penghasilan sendiri. makin cinta gue sama arsenal hahahahah

  41. yah setidaknya pajang link http://www.swissramble.blogspot.com lah jangan cuma tempel namanya doang

  42. Lalu, bgmn dgn Stan Kroenke ?

    Sugar Daddy sekaligus pengusaha, yang punya beberapa klub olahraga di Amerika, yang menguasai mayoritas saham di Arsenal…

    Kalo gini, apa bedanya arsenal sm Chelsea yg dipegang Abramovich…??

    Sama2 dipegang Sugar Daddy ? Masa’ iya ngga bisa disejajarkan dengan Chelsea ?

    nb : itu dulu, ntar kalo udah dijawab mari dilanjut diskusinya.

    1. Wah baca lagi donk bro pengertian Sugar Daddy.
      Saya tidak menyebut Glazers, pemilik MU sugar daddy juga.
      Sugar Daddy menalangi kerugian klub dengan uang pribadi.

      Apa yang dilakukan Stan Kroenke adalah membeli saham klub, tanpa menyuntikkan uang pribadi ke operasional klub. Klub beroperasi sendiri sesuai pendapatannya, tanpa perlu ngemis ke owner.

      Sudah jelas kira2 perbedaan Sugar Daddy dengan Owner Klub yang normal?

  43. Sepak bola cuma bahas untung rugi? kasihan banget 😀 pantes gak maju 😀
    Inti dari sepak bola sendiri itu prestasi, trophy, kebanggan, baru bisnis..
    Roman bakalan tinggalin chelsea? no way..
    chelsea itu investasi jangka panjang, 10 tahun bukan termasuk jangka panjang 😮
    10 tahun ini pendapatan chelsea makin besar, kerugian masih batas wajar, fans didunia semakin banyak..
    bisa diliat aja di indonesia pasti lebih banyak fans baru chelsea dibanding arsenal, fans arsenal kebanyakan orang tua jadul (contohnya penulis ini) yang terlanjur suka arenal waktu jaman2nya bergkamp, henry, pires dll..
    Jangan kaget kalo 10 tahun lagi udah ga ada lagi tuh yang suka arsenal 😀 semua suka chelsea 😮

    1. Aku sih ngga kaget kalo 10 tahun lagi Chelsea bangkrut bro. Sampai sekarang Roman udah keluarin 800 juta pound untuk nalangin kerugian Chelsea, dari kocek pribadi. Itu setara 12 trilyun rupiah.

      Nilai segitu sudah cukup untuk beli seluruh Arsenal. Salah investasi dia. 🙂

      1. So? Seperti yang gw bilang diatas inti dari sepak bola sendiri itu apa 😮
        1 gelar UCL, 3 gelar EPL, 4 FA Cup, 2 League Cup itu hasilnya, selain brand chelsea yang udah mendunia, tinggal tunggu waktu aja kok chelsea jadi kaya barca, madrid, mu 😮

        Tipe pemilik klub tuh ada 2, 1 dia yang cinta bola dan klubnya rela apake duit pribadi buat klub kaya massimo moratti dan abramovich,
        sama satu lagi pemilik yang pake keuntungan klub buat kepentingan pribadi kaya malcolm galzer sama pemegamng saham terbesar saham arsenal stan kroenke + gazidis..

        arsenal untung tiap tahun duitnya dikemanain om? haha
        misalnya untung 30 juta musim lalu, harusnya duitnya bisa buat beli pemain atau minimal naikin gaji, tapi ujung2nya tetep jual pemain haha..
        malah transfer ini udah hampir 20 juta lagi untungnya

        Ga kaget lah kalo 2014 arsenal degradasi, musim ini pasti gak masuk ucl, jadinya rugi pemain dijuali ganti sama pemain muda labil trus degradasi haha

      2. @cuilaneek
        tulisan Anda makin lama makin lucu.

        Data sudah dipaparkan di atas tapi Anda menolak membaca.
        Tinggal tunggu waktu Chelsea kayak MU? Mungkin tinggal tunggu waktu bangkrut lebih tepat. Chelsea musim lalu struggle abis, dan pertaruhkan nasib masa depan di satu final UCL, untungnya menang… walau menang beruntung. Tanpa bermain di UCL musim ini, mustahil pemain seperti Hazard mau bergabung. Jadi Chelsea memang beruntung klasemen posisi 6 tapi diselamatkan trofi UCL.

        Soal keuntungan Arsenal dikemanain? Bagus juga Anda bertanya.
        Sebagai informasi board Arsenal tidak satupun menarik uang dari klub. Arsenal sebagai perusahaan publik tidak pernah membagikan dividen selama 20 tahun terakhir ini. Jadi owner tidak ambil untung dari Arsenal.

        Profit Arsenal masuk ke cash reserve, sebagai antisipasi jika Arsenal tidak lolos UCL. Setelah mengambil resiko tinggi dengan membangun stadion baru, Arsenal harus punya antisipasi kalau-kalau dalam satu musim tidak mendapatkan uang dari partisipasi UCL.

        Arsenal 2014 degradasi? Jelas anda tipe fans yang menolak melihat fakta sama sekali dan memilih berimajinasi. Selama 15 tahun berturut-turut Arsenal selalu masuk Liga Champions, artinya selalu minimal di urutan 4.

        Tiap tahun diprediksi pengamat bola tak akan masuk 4 besar, tapi selalu mematahkan prediksi pengamat bola.

        Degradasi? Kalau melihat trend Chelsea di Liga Inggris dan musim ini dipegang Di Matteo, saya lebih berani taruhan Arsenal akan finish di atas Chelsea musim ini. Percaya atau tidak mari kita lihat Mei nanti. 🙂

        Btw kalo Roman bangkrut karena bisnis lainnya, Chelsea pun ikut bangkrut karena dijalankan dengan tidak sehat, tiap tahun selalu rugi. Siapa yang mau menanggung ruginya? Mungkin bro cuilaneek mau gantikan Roman jadi Sugar Daddy baru? 😀

      3. Setuju banget tuh sama agan benhan

    2. makanya di baca dulu bang bro wlpun kurang paham tp dpt intinya, kata om mario teguh anak muda yang mals membaca akan merugi di masa tua,
      #vcc

  44. The Gunners tetaplah The Gunners..,

    The Professor tetaplah The Professor…

    Viva ARSENAL

    🙂

  45. a good article, dengan pendekatan ekonomi atas arsenal. cuman gue agak keberatan sama penggunaan asumsi “sugar daddy sewaktu-waktu akan bosan ngeluarin duit terus”, karena kalo ternyata sugar daddynya Chelsea sama Manchester City tahan, tulisan saudara akan terbantahkan

    1. Manchester City beli pemain baru siapa saja ya tahun ini? 🙂

      1. hahaha, bener lo. well, mungkin ini adalah argumen lama “antara proses atau hasil: mana yang lebih penting?” – for short term mungkin memang hasil penting, tapi untuk hasil yang bagus yang berkelanjutan, proses lebih penting

  46. Terima kasih rekan-rekan Gooner dan non Gooner yang telah meninggalkan comment dan apresiasinya atas tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk meletakkan perspektif yang lebih tepat dalam menilai sebuah klub.

    Mendukung sebuah klub yang minim prestasi itu memang tidak mudah, tetapi justru di dalam kesulitan itulah kita menemukan nilai-nilai lainnya seperti: loyalitas, friendship and finally love. Mungkin hal ini terdengar terlalu melankolis, namun hal-hal “subtle” seperti ini sulit dirasakan fans-fans yang hanya mengejar glory dalam mendukung klub. Mereka membutuhkan glory dan bragging right untuk mengisi kehidupan pribadi yang mungkin minim akan moment-moment glory.

    Sad but it’s true. Football can be emotional, depressing, or it could fill you with joy and happiness. Make your own choice! 🙂

  47. saya bukan gooner, tapi tulisan ini sungguhlah hebat. selamat!

  48. artikel yang bagus, goons
    semoga gooners dan fans club laennya, membaca tulisan agan ini

  49. tulisannya ga bisa dibales lol
    kasian penulis ini selalu ngimpi ngimpi terus, ngimpi roman bangkrut ninggalin chelsea, ngimpi arsenal 2014 bakalan dapet sponsor gede..
    ngimpi arsenal 4 besar + diatas chelsea tahun ini, gak liat klasemen ya? haha

    bangun om jangan mimpi terus, liat tuh 10 tahun belakangan ini gelar apaan yang didapet arsenal dibanding chelsea? haha
    baru 15 tahun masuk ucl aja bangga emangnya pernah juara wkwk

    Sugar Daddy? haha
    Apa kabarnya stan kroenke + gazidis haaha..
    bedanya kroenke pelit cuma ngejar untung, roman loyal haus prestasi..
    kasian deh ngiri yah wkwk

    jangan lupa nanti nonton, super cup yah, gelar pertama chelsea musim ini..
    gelar pertama arsenal? 20 tahun lagi mungkin haha

    1. di akhir musim lalu saya cek klasemen EPL: 3. Arsenal …. 6. Chelsea
      Kok bisa Chelsea cuma peringkat enam ya?
      Coba donk tolong dicerahkan dengan pengeluaran yang demikian banyak dan setiap tahun rugi terus kok “cuma” peringkat 6 ya? Kalah jauh dengan klub yang “pelit” seperti Arsenal… 😀

    2. Ikut nimbrung,,
      @cuilaneek. Fans baru Kemarin sore ya??? Maklum kalo gitu. Rata2 anak jaman sekarang terutama Mulai lulus SMA tahun 2005 pe kesini mikirnya gitu.. hanya dihitung angka,, kenapa gitu?? karena memang terikut sistem pemerintahan sekarang, jadi ga kaget. berpikir logika dan smart mas,, jangan ego dan emosi yang di pakai. ketika rasa suka hanya berdasarkan rasa manis saat ini,, nantinya bakal langsung hilang ketika rasa pahit yang timbul kemudian.
      VCC

      1. wah, debat kok dibalas ad hominem… ada sistem pemerintahan segala pula 😀

    3. Btw gw ga nonton SUPER CUP, tapi pagi ini baca berita Chelsea dibantai Atletico Madrid 1-4.

      Gelar pertama musim ini? Kayaknya kemampuan prediksi elo diragukan bro… 😀

    4. Super Cup?! Kalah bukannya ya?! *capedeh*

    5. bro, sori saya lupa nonton super cup nya..
      anda nonton ?
      selamat ya untuk gelar pertama chelsea nya..
      juara dua kan gelar juga toh..

      1. haha… dalem. 🙂

    6. @cuilaneek : anda sebenarnya ngerti sepak bola atau nggak sih?atau jangan2 anda sama sekali nggak ngerti sepak bola ya?? asal komen2 gitu..

  50. Berarti sebagai fans kita musti sabar sampai thn 2014 dong mas ya biar bisa juara champion? hehe.. Saya mah fans yg sabar untungnya, klub kedua saya selain arsenal ada di championship kok, namanya peterborough united, dari taun 2000 mereka masih di divisi 2 saya tungguin sampe sekarang gak masuk2 juga ke primer hehehe.

    Trus kira2 taun 2014 nanti, ketika hutang lunas itu, wenger bakal diperpanjang gak kontraknya? Kalo gak diperpanjang kebangetan si board itu semua..

    Akhirnya berkaca dari pre-season dan 2 pertandingan awal…mudah-mudahan tetep bisa 3 besar akhir musim ini..sama menang piala FA deh hehe

    ~VCC!~

    1. Kesabaran itu akan lahir setelah melihat realita. 🙂
      Tapi bukan berarti kita berhenti berharap. Musim ini prediksi saya Arsenal akan jauh lebih bagus dari musim lalu. Defence shapenya sudah kelihatan, clean sheet di dua pertandingan awal terutama away di Stoke itu bagus sekali.

      Kita hanya butuh forward kita untuk click satu sama lain dan pasti Giroud dan Podolski akan mencetak masing-masing 20 gol musim ini.

      Mudah-mudahan gelar EPL akan di tangan sebelum 2014. Tapi di 2014 nanti spending force Arsenal akan setara atau paling tidak mendekati kemampuan klub-klub kaya seperti MU misalnya. Dan semakin lama semakin kuat.

      1. “Tapi di 2014 nanti spending force Arsenal akan setara atau paling tidak mendekati kemampuan klub-klub kaya seperti MU misalnya. Dan semakin lama semakin kuat.”

        kok TS-ny bharap spt itu? sistem arsenal udah bagus, tggal ada peningkatan sedikit d struktur gaji buat mmpethankan pmain bntang dan cukup dana bank sehingga berani bkata no thadap klub lain yg mau beli pmain bntang arsenal.
        yah.. udah bukan arsenal’s way kalo gt. spending force spt MU sama aja spending big. Rio Ferdinand memecahkan rekor pmbelian bek pd masa itu, Berbatov didatangkan dgn dana kurang lbh 26 jt pounds.. sbnernya yg bikin hrga pmain asal Inggris mahal y MU itu sndiri. spending force kuat belum tentu bs diimbangi dgn selling force kuat jg. deadwood dlm tim psti selalu ada misalny Berbatov yg br skrg djual, Owen jg jrg maen, bygkan berapa gaji mereka hasil cuma duduk d bench?
        utang MU terbyk dr klub inggris manapun. bsyukurlah karena MU udah jd brand global shg byk investor yg datang dan sanggup menutupi kburukan manajemen MU.

        @toms: fans peterborough y? berkat maen FM atau gmn nih? jarang2 ada org indo ngefans sama klub divisi bawah. btw saya fans Leeds United yg skrg ada d divisi npower championship, bharap musim dpn Leeds bs tampil d EPL jg. utk skrg saya cukup mnonton aja dan ga mndukung fanatik klub manapun slagi mnunggu comeback Leeds k EPL. tp utk kompetisi saya dukung klub2 manapun yg bs bsaing dgn MU, seprti City, Arsenal, Chelsea dan kuda hitam spt Swansea dan mgkn Soton mengingat saya org yg anti mngikuti arus dan fans Leeds jg. ga ada Leeds, klub manapun boleh juara asal jgn MU muahahahahaha… (pasang tampang sinis~)

      2. Tetap Arsenal Way, mengapa? Karena uangnya berasal dari pendapatan sendiri. Arsenal Way bukan soal bayar gaji pemain murah, tapi bayarlah gaji yang berasal dari pendapatan klub, bukan dari hibah Sugar Daddy.

        MU sebenarnya adalah klub yang sehat, sebelum dibeli Glazers. Klub yang bebas utang ini tiba-tiba dibebani utang satu trilyun GBP akibat akuisisi Glazers. Arsenal berharap kekuatan komersialnya bisa mendekati MU dan kemudian menjadi klub terkaya di dunia. Tapi semua itu lewat strategi yang cerdik dan tetap mandiri tanpa bantuan Sugar Daddy. Membangun stadion baru dengan kapasitas 65.000 itu adalah langkah awal. Menjuarai Liga Inggris secara dominan dan Liga Champions adalah langkah selanjutnya.

        Saya tidak anti spending. Tapi spend the right money on the right player is Arsenal Way. Sugar Daddy sering salah belanja pemain, berakibat pada pemain mahal yang tua numpuk di bangku cadangan. Ini karena nafsu ingin sukses instan, sesuatu yang dihindari Arsenal.

      3. @noel: IMHO ya..yang saya liat sih Arsenal juga pingin punya kekuatan belanja kaya klub-klub kaya biar bisa treble kaya mu ato inter, tapi caranya beda krn ga ada sokongan dr sugar daddy, makanya dibangun emirates biar keuangan arsenal dr pemasukan jauh lebih besar dr jaman masih highbury dan bisa ngimbangin kekuatan finansial sugar daddy club itu.
        Tapi tetep spending force ini saya rasa lebih ke kekuatan bayar gaji pemain incaran ato pemain andalan, soal belanja tetep aja ga sejorjoran klub okb itu, ga mungkin kayanya ada pemain yg dibeli 50juta pound kaya yg dr lvpool ke chelsea kemarin itu meski hutang stadion udah lunas nanti.

        Iya gw suka p’borough gara2 game bro, tapi bukan fm, dulu maennya premier manager yang di ps1, ga sengaja make itu tim dan gw bawa juara liga sama fa akhirnya haha. Tapi sayangnya gw udh jadi gooners sebelum dukung itu tim, jd ga bisa begitu aja berpindah ke lain hati..jadi aja mendua..hehehe

  51. Mirip artikel di Arsenallattest yaa…

  52. This article is so amazing (y) You are a really really the best gooner, Hope Arsenal can be the best club in the world in the future 🙂

  53. bagus nih artikelnya..coba bro benhan maen ke forum gooner di kaskus, banyak tuh gooner disana yang pro-kontra sama artikel bro..

    1. Hehe thanks bro infonya. Kalau ada anak kaskus yang ingin diskusi ajak saja ke sini bro. 🙂

  54. Reblogged this on TRY TO JUMP FROM THE PAGE and commented:
    go go gunners 🙂

  55. nice post gan saya fans arsenal juga nih hahaha, saya ngerti bro arsenal bukan pelit tapi emang karena faktor finansial yang ada demikian
    yang penting maen tetap cantik mah bakal dukung terus!!! saya penikmat pertandingan sepakbola bukan penikmat trophy -_-
    wah MU keren yaa #respect

    1. MU emang keren bre. hahaha kabur ah.. #salam

  56. saya penggemar manchester united… tapi bukan berarti saya meremehkan tim lainnya..
    arsenal buat saya sendiri merupakan tim yang baik dan mampu bersaing menurut saya, dilihat dari prestasi mereka musim lalu yang mampu bangkit dan naik ke peringkat atas secara perlahan namun pasti..

    dan saya pun tidak ragu akan kemampuan wenger. julukannya saja “The Professor”, saya yain dia pasti punya rencana yang matang untuk menghadapi musim ini.

    cheers!

  57. Maaf,sy cuma gooners yg awam..sy cm mau blg,pertama sy suka arsenal karena terpana dengan permainannya yg aduhai..ga ada club yg taktik nya sebagus itu.dan sejak saat itu sy cm tau arsenal maen bagus dan pantes dpt trofi..sy ga pernah suka arsenal krn club ini mempunyai sistem administrasi terbaik.
    Atau mungkin skrg lebih baik sy hanya menikmati permainan arsenal aja tanpa perduli menang,kalah,apalagi trofi?
    Piss…gunners 4ever

  58. Really worth reading! nice article 😀

  59. Saya sendiri adalah fans United, tapi menurut saya artikel ini benar2 bagus.
    Jangan pernah menilai sesuatu sebagai “berhasil” atau “gagal” jika masih dalam proses. Dan saya setuju dengan anda, bahwa saat ini secara keuangan arsenal memang kalah kelas dengan klub2 yg sudah disebutkan diatas, sehingga terpaksa menjual beberapa pemain terbaiknya agar model bisnisnya tetap bisa berjalan. Cuman saya tidak tau kalo semua itu bermuara pada keinginan untuk “naik kelas” pada 2014.
    Melihat dari kemiripan ceritanya, mungkin artikel ini harusnya diberi judul “The Arsenal Rises” 😄
    Btw, thx for the RvP thing 🙂

  60. well oke secara finansial emang bagus, tp sepakbola di lapangan masalah taktik juga, ga liat apa musim kemaren wenger maenin ramsey jadi starter hampir di 90% match arsenal ?

    fans yg ga tau taktik aja tau kalo Ramsey ini anak ga guna di lapangan secara statistik dari match ke match, tp wenger baru sadar di akhir2 kompetisi …

    1. dan komen anda terbantahkan tahun kemarin dan tahun sekarang

  61. Asli loh salut gw sm yg nulis ini, klo gw tau org nya mungkin gw print artikel ini and gw mnta ttd nya! Makin cinta gw sm arsenal deh, mksh ya bos artikel nya!

    Nah buat gooner2 yg lain, yg cuma pgn liat arsenal dgn tropy mndingan lu pindah aj ke klub yg sugar daddy! Arsnal sejati itu cm fans yg support arsenal di kala menang ataupun kalah! Inget kata2 nya DB10 di atas!

  62. Pandu Widyantara Avatar
    Pandu Widyantara

    Bagus bgt isi blognya.. Sebagai pendukung arsenal mata saya jd lebih terbuka.. Dan tentunya semakin cinta arsenal..

  63. amir gooners teacher Avatar
    amir gooners teacher

    Semakin memahami filosopi klub,…
    Semakin hari semakin cinta,….
    Go go gooners,…
    COYG

  64. Jujur, sy sdh cinta arsenal, baca artikel ini sy berkaca2 dan semakin cinta arsenal

    Sy salah satu org yg sll menyematkan ‘cita2’ arsenal di setiap doa saya.

    Sy org yg paling sedih apbl arsenal di hina fans lain, sy antri paling depan utk melihat wenger menikmati hasil kerjakerasnya selama ini

    Sy gak sabar berteriak didepan nasri dan rvp, bahwa mrk salah meninggalkan arsenal

    Trimks utk artikel ini, sangat membantu menguatkan iman saya (baca:cinta) utk arsenal
    Smg demikian dgn gooners yg lain.

    #VCC

  65. Reblogged this on ardityawahyu and commented:
    nice article, for all of you footballholic

  66. keep the blues flag flying high Avatar
    keep the blues flag flying high

    saya setuju banget sama isi blognya…mau bagaimanapun juga kalau sudah senang dengan suatu klub,mau klub itu gimana, yha tetep aja seneng….walau seperti yang dikatakan kalau arsenal itu perekonomiannya yg “paling” baik dari club2 lain,kalau emang dasarnya udah ga seneng apa harus dipaksa suka?
    selama fans saling menghargai aja saya pikir itu ga masalah…tapi untuk permasalahan finansial seperti ini emang kita harus mengerti supaya kita tidak dikatakan fans “karbitan”

  67. arsenal dg trofi ato tanpa trofi adalah tetap yg terbaik

  68. bagus artikelnya.. Sama dengan prinsip ekonomi, sebagai pengusaha, saya cocok sekali dukung arsenal yang teguh berprisip dalam sepakbola..

  69. menurut saya sih
    tujuan sepakbola ya piala, finansial nomor 2
    kalau tim Arsenal kita yg sekarang sudah berlebihan dalam urusan finansial

    bayangkan kita menjadi salah satu klub terkaya sepakbola di dunia
    tapi belanja atau nambahin gaji pemain aja susah
    sistem gaji kita kacau balau, liat aja pemain inti ama pemain cadangan yg beda gajinya hampir ga kliatan.
    gimana para pemain inti ga kesel, mereka maen ngos2an tapi gaji ga beda jauh bahkan sama ama pemain cadangan yg santai2 nongkrong.

    liat aja kasus terbaru gimana tim ini terlalu gila uang
    gimana ceritanya rvp bisa pindah ke mu?
    seorang top skor liga inggris andalan kita dijual ke kompetitor? alesannya?
    ya karena ga ada yg ngebid lagi,mnururt saya (juve ama mc uda nyerah)
    kenaapa kita ga mau rugi sedikit saja? emang kenapa kalo jual di desember ato free transfer secara katanya kita udah kaya? ketimbang kita memperkuat kompetitor.

    masalah sugar daddy…
    seperti yg dibahas di artikel, emang kemungkinan besar kalo rugi trus klub2 tersebut akan ditinggalkan ama ownernya, siapa sih yg mw rugi trus.
    tapi anda yakin roman bakal bosen?
    dia tipe gila bola dan mnurut saya kalo dia blom bangkrut, chelsea akan trus jadi mainannya,.
    yang jadi masalah adalah sepakbola sudah menjadi bisnis yang seksi
    dimasa yang akan datang bukan cuman mc, chelsea, psg, anzhi yg didatangi sugar daddy,
    mungkin saja tottnham, everton, fulham akan diambil oleh2 orang2 kaya di dunia ini,
    liat aja para pengusaha kita mulai bergerak ke liga inggris (garuda, BNI, supersoccer).
    sugar daddy ga akan pernah berkahir selama sepakbola tetap mnjadi bisinis yg mnguntungkan….
    and Arsenal must deal with it ! bukan selalu menjadi feeder
    kita ga bisa tiap musim ganti tim,rombak tim, kapan mau nyatunya!?

    capek deh kalo bahas aw ama board yg sekarang, kalo mw ke Arsenal kaskus aja mas, disana lebih banyak dan luas perdebatannya. 🙂

    1. “I really like Arsenal. But you, yes, you. Do you really like Arsenal? Or just Arsenal with trophies?”

      – Dennis Bergkamp

      i’am Arsenal !

    2. Tujuan piala no.1, finansial no.2? Cek nasib Portsmouth dan Leeds United. Tujuan klub tentu adalah berprestasi (salah satunya ditandai dengan trofi). Berprestasi yang seiring dengan perkuatan finansial agar klub bisa makin kaya dan makin kompetitif.

      Untuk soal gaji, Arsenal pendekatannya lebih “sosialis” sehingga perbedaan gaji antara pemain bintang dengan pemain skuad tidak terlalu tinggi (max 2-3 kali) karena motto Victoria Concordia Crescit, bahwa sepakbola adalah hasil kerjasama tim, bukan kerja keras satu-dua bintang saja. Walaupun Arsenal siap bayar mahal pemain bintang seperti Henry, Fabregas, RVP, tapi tentu bukan pada skala 250.000/minggu yang menjadi standar di Citeh, Chelsea dan terakhir ini MU (sedikit terpaksa karena tuntutan Rooney).

      Pemain “bintang” kita yang udah dijual itu bukan kesal karena gajinya ga beda jauh dengan pemain biasa, tapi karena beda jauh dengan gaji yang dibayar Sugar Daddy Club. Sugar Daddy Club memang bayar gaji pemain yang tidak masuk akal karena mereka ga peduli klub rugi setiap tahun. Bisnis yang tidak waras kok malah dianjurkan untuk diikuti?

      Kasus RVP, kalau ngikutin dengan jeli dari awal memang ia harus dijual karena statement publiknya tanggal 4 Juli itu mempersulit posisi klub. Seorang kapten yang tidak percaya dengan klub dan rekan-rekan setimnya percuma dipertahankan. Daripada jadi “kanker” di dalam klub, sebaiknya segera dibuang. Sama halnya dengan Song. Lumayan buang kanker dapat hampir 40 juta pounds.

      Pendapat aneh ini: “sugar daddy ga akan pernah berakhir selama sepakbola tetap mnjadi bisinis yg mnguntungkan….”

      » Padahal data yang sudah ditampilkan di atas jelas-jelas menunjukkan klub Sugar Daddy ga pernah untung walaupun sudah dijalankan 9 tahun (Chelsea). Boro-boro untung, impas aja belum pernah. Roman sudah keluar kocek sekitar 800 juta pounds untuk “hidupin” Chelsea dan akan terus keluar duit lagi sampai Chelsea bisa sustainable kayak MU atau Arsenal, yang tampaknya sulit tercapai dengan trend mereka sekarang ini.

      Banyak pebisnis Asia masuk ke EPL, tapi coba cek nasib klubnya sekarang. Birmingham City, Blackburn Rovers contoh terbaru. Kadang-kadang cuma soal gengsi doank beli klub EPL, begitu akuisisi baru paham sulitnya balance antara prestasi dan finansial.

      Roman tidak akan bosan dengan Chelsea? Boleh-boleh aja berasumsi begitu. Faktanya adalah masa depan klub digantungkan pada satu figur. Bagaimana kalau satu orang ini mengalami sesuatu sehingga “berhalangan tetap”? Apakah klubnya juga ikut terkubur? Terlalu riskan meggantungkan masa depan klub dengan masa depan perorangan namun inilah kenyataan Sugar Daddy Club, yang mencantumkan nama pemiliknya di batu nisan klub.

      Inilah gunanya kita kupas model finansial klub. Agar fans sedikit banyak paham mana yang fakta dan mana yang asumsi. Tidak serta merta termakan dengan analisa pundit bola yang dangkal, agent pemain dan PR klub.
      “Aku berayun-ayun tapi tetap seimbang.”

      1. kasus Portsmouth – Leeds bukan kasus Sugar Daddy. kenyataanny pmilik mereka bukan org sekaya roman dan syeikh. mereka gambling tnpa tujuan yg pasti. Portsmouth musim 2008 bmain sekelas Tottenham skrg jd pemilik Portsmouth yakin musim dpn pasti Portsmouth bs bsaing d Eropa. Mereka kemudian berani bhutang bank utk datengin pmain2 kualitas Eropa. Tapi sayang dugaan meleset, mereka pun buntung karena kurangny sokongan dana. Pmain byk djual dan mereka degradasi serta masuk administrasi dan mengalami pengurangan poin liga.

        Leeds lain lagi tp kasusny mirip2 Portsmouth. Leeds bfilosofi ingin mmbuat tim yg full dgn pmain2 nasionality Inggris yg bertalenta dan pemain asingny hanya utk pelengkap tim. Patut diacungi jempol emang ideny karena Leeds kan bstatus klub Inggris dan pd waktu itu bhkan sampai skrg dominasi pmain asing d liga Inggris mncapai 50% lebih. Yg salah ada pd struktur gaji yg terlalu tinggi sehingga lagi2 mereka harus berurusan dgn bank. Kdatangan Fowler yg wktu itu bstatus pmain bntang mmperparah kondisi finansial. Tp pemilik Leeds wktu itu, Ridsdale, yakin buku keuangan mereka bakal stabil kmbali bila mereka konsisten masuk Liga Champions. Mimpi itu berdasar loh karena musim sblmny Leeds bs mncapai semifinal Liga Champions. Tp lagi2 dugaan meleset, pmain pun byk djual k rival dan degradasi akibat penurunan drastis kualitas tim.

        Finansial emang pnting tp prestasi jauh lbh penting. Arsenal tiap taun selalu mngalami profit. Knp ga mereka mnaikkan struktur gaji mereka sedikit demi sedikit? Arsenal menyimpan profit buat cadangan dana kalo2 mereka ga tembus piala champions musim dpn, buat apa? Apa manajemen Arsenal yakin Arsenal bakal makin menurun kualitasny? Toh kalo pmain bntang pd betah d Arsenal, Arsenal bakal terus konsisten bmain d liga champions. Klo skrg? Uang 60jt pounds akhirnya nganggur dan jelas ga enak dliat oleh fans dikira uang itu bakal lari k kantong pribadi Wenger dan staf lainny kalo musim dpn tnyata Arsenal lagi2 masuk Liga Champions. Dr sini sbnrnya kliatan bukan Arsenal yg ga mampu tp emang ga bniat utk meningkatkan kualitas tim. Mereka ga mau rugi sedikit jd y susah. Ada kata2 “kalo mau maju y harus berani kluar dr zona nyaman”. Mgkn ada benerny dan emang pasti ada resiko. Toh Arsenal mningkatkan struktur gaji sedikit ga bakal berakhir kyk Leeds kok, kan ada Wenger sang profesor ekonomi dan recommended seller hehehehe…

        Msh untung dgn skuad seadany msih bs tembus 4 besar tiap taunny. 2 tahun lalu Cesc-Nasri pindah, kmrn RVP-Song pindah, bsk Vermaelen/Koscielny/Szchesny-Diaby (sang maestro pertandingan kmrn vs liverpool) pindah?

      2. Portsmouth dan Leeds memang bukan Sugar Daddy Club. Tapi saya kutip untuk jadi contoh bahwa klub yang mementingkan prestasi tapi mengorbankan finansial ya ujung-ujungnya masuk administrasi (bangkrut), dan direlegasi.

        Chelsea dan Citeh mestinya sekarang juga sudah masuk administrasi, kalau bukan karena diback-up Sugar Daddy-nya. Sugar Daddy mestinya dilarang di kompetisi sepakbola karena membuat kompetisi itu tidak seimbang. Di kala beberapa klub berjalan normal dengan anggaran belanja berasal dari pendapatan klub, ada 2 klub yang pemasukannya bisa berasal dari sumber asing yang tak perlu diganti. Nah ini merusak kompetisi. Kayak lomba balap sepeda, terus ada peserta yang naik sepeda motor. Kacau. 🙂

        Profit Arsenal tidak masuk ke pemilik maupun manager. Ada laporan keuangan per tahun. Cash reserve Arsenal memang tinggi, sekitar 60 juta pound. Uang ini bisa dipakai untuk belanja pemain dan berikan kontrak baru ke pemain lama. Tapi Arsenal punya wage structure yang harus dipertahankan. Begitu Arsenal bayar satu-dua pemain setaraf harga Sugar Daddy Club, wage structure ini akan rusak dan tiap tahun keuangan akan merugi. Tidak seperti Sugar Daddy Club, kalau Arsenal merugi ga akan ada yang nalangin. Pinjam uang ke bank juga riskan karena beban utang dari stadion yang belum lunas.

        Kasus pemain2 yang dijual Arsenal masing-masing ada ceritanya sendiri. Seperti RVP, berikan kontrak 4 tahun senilai 57 juta pounds hanya untuk “service” maksimum sekitar 2 tahun itu tidak masuk akal bagi Arsenal. Tapi masuk akal bagi Fergie yang sudah panik akan lini depannya.
        Untuk Arsenal budget segitu lebih baik dimanfaatkan untuk membeli 2 pemain baru sekelas Podolski dan Cazorla yang masa “service”-nya masih lebih panjang daripada RVP, minus track record cedera lagi.

        Cara berpikir Arsenal memang berbeda dengan cara berpikir Sugar Daddy Club, Establishment Club dan Government Club. Arsenal mesti cerdik agar bisa survive dan tetap bersaing dengan klub-klub tersebut. Sambil menunggu waktu pendapatan komersial lebih baik lagi, Arsenal mesti cerdik di transfer window dan pembinaan pemain, dan itu sudah dibuktikan selama 15 tahun ini. Bisa terus kompetisi di Liga Champions selama 15 tahun berturut-turut itu bukan kebetulan, tapi hasil strategi dan planning yang cerdas dari manajemen Arsenal. Lihat nasib Liverpool, Spurs, Newcastle yang dulu notabene adalah klub-klub yang disegani di Inggris. Tanpa sokongan Sugar Daddy mereke naik turun posisinya di klasemen liga Ingris.

        Sekarang PR Arsenal tinggal satu: bagaimana mengalahkan Sugar Daddy Club dan Establishment Club dengan elegan musim ini. Itu akan jadi fairy tale yang indah sebagaimana Montpellier yang berhasil musim lalu di Liga Perancis.

      3. klub sebesar arsenal ya nomer 1 tujuan ya piala nomer 2 finansial (mnurut saya). saya yakin fans arsenal yg sekarang 80% sisa2 kejayaan invincible. dan kalau trophyless ini dibiarkan bukan ga mungkin fans kita semkin berkurang.
        kalo sekarang kita bicara uang, kehilangan fans adalah big loss. dan fans apalagi yg glory hunter pasti pengennya piala. ga ada piala = ga ada duit.
        siapa coba yg mw beli kaos original Arsenal seharga rp 600.000++an kalo timnya ga bisa dibanggain (khususnya glory hunter). mending beli KW.

        masalah gaji kalau mau menuruti slogan kita victoria concordia crescit ya ok2 aja ga masalah.
        tapi kadang coba berpikir, kalau kita bekerja mati2an di sebuah perusahaan terus misalnya kita digaji 100.000 sedangkan temen kita yg cuman duduk santai di meja kantor gajinya 90.000?. apa ga ada perasaan ga enak?

        liat aja contohnya (maaf kalau data salah), djorou, diaby (tukang cidera), squilaci, almunia bahkan denilson memiliki kisaran gaji yg sama (50.000-60.000) dengan song, rosicky, merte.
        bayangkan MU, yg katanya si chicarito hanya di gaji 25.000 pada awal2 musim yg dia nyetak banyak gol penting mereka.
        Arsenal siap bayar mahal? rvp (topskor musim lalu, tulang punggung) kira2 (90.000) cuman beda 30.000 sama Almunia(kiper hampir ga pernah dimaenin) (60.000).

        jangan anggap semua org mata duitan(nasri, rvp, song, cesc), setiap orang mau dihargai lah jasa2nya. apsalahnya naikkan ke 120 atau 150? lah katanya kita untung trus?. kenapa ga berkorban ama orang yg berkorban buat kita?.

        ga masalah kalau arsenal tidak mau menaikkan sampai memberi gaji2 yg lebai kepada para pemain mereka tapi victory trough harmony itu bukan berati gaji beda sedikit, tapi bagaimana setiap pemain saling menghormati.
        gimana para pemain cadangan yg selau2 duduk santai di bangku cadangan mau ngehormatin temen tim intinya kalo gaji aja hampir sama. “ngapain cape2 coba kata mereka”

        maksudnya yang masalah rvp kenapa jual ke kompetitor?
        menjual top skor ke kompetitor?
        bener2 ga habis pikir, demi mendapatkan uang sampe segitunya? gara-gara ga ada yang ngebid lagi??.. mending diobral di januari jual ke liga laen kalau dia betul2 kanker?
        pemain world class kalaupun dia maen setengah hati tetep permainannya ga jauh2 dari top class performance.

        liat aja hasilnya 4 gol dalam 2 laga buat mu.
        kita? rombak terus, adaptasi terus duit jalan truss, trus duitnya gatau kemana…

        anda mengatakan PR klub adalah berusaha melewati klub sugar daddy and establishment club tapi justru kita memperkuat mereka tiap tahun karena uang…
        apa salahnya jual ke liga yg lain coba?

        maen aja ke kaskus mas, seru disana :))

        Arsenal F.C. is bigger than Arsene !!

      4. @gooner.age
        emang jual pemain kayak jual barang?
        Arsenal udah nawarin RVP ke PSG, Juventus. RVP ga mau. Maunya main di Inggris.

        Transfer pemain melibatkan tiga pihak: dua klub dan satu pemain. Menjual ke MU itu sudah pilihan terburuk tapi terpaksa dilakukan.

        Maunya Wenger sih jual keluar negeri tapi apa daya resiko free transfer musim depan dan nyimpan kanker di klub lebih buruk daripada jual ke MU. Jadi tindakan itu yang diambil.

        Arsenal is bigger than Wenger, for sure. Tapi tanpa Wenger, Gooners tidak akan punya ekspektasi tiap tahun buat Arsenal berkompetisi di tingkat elit. Sebelum era Wenger, Arsenal pernah juara tapi hanya 1-2 tahun dalam 1 dekade. Era Wenger adalah era di mana Arsenal paling konsisten di papan atas Liga Inggris.

    3. siapa sih yg ga mau di sodorin rvp?
      PSG jelas Ancelotti gamau, lah pas juve, arsenalnya jual mahal kalo gasalah ampe 30 jt.
      kalo emang kanker kenapa ga dijual aja ke juve?
      ternyata juve nyerah, MU uda ngebid dari awal ngambek dan ngancem ga mau ngebid, jadinya malah 20an jta juga akhirnya.
      intinya apa? duit

      kalau emang finansial kita bagus, kenapa ga obral/ jual murah ke juve atau liga lain. siapa sih yg gamau rvp 15-20jt?
      makanya saya bilang tujuan klub sebesar Arsenal itu tropi lalu finansial.
      bukan kayak sekarang finansial nomer 1 ampe jual semua bintang, ga berpikir soal trofi.

      kita ga akan bisa menyelesaikan pr kita ngelwatin sugar daddy atau estbalishment club kalo kita trus2an jadi feeder mereka. kita udah kayak SSB

      yup, AW is the most succesful Arsenal Manager ngalahin legend kita herbert chapman.
      tapi tiap orang itu ada masanya.
      arsene telah membawa kita ke era kejayaan dan kalau dia tidak berubah dia akan membawa kita kembali ke era kegelapan.

      simple
      arsenal fans kalo kata orang uda terbagi ama akb (arsene knows bridge) ama amg (arsene must go), apapun pemikirannya tapi kita tetep dukung satu klub kok

      great article by the way. banyak juga info yg belum saya tahu.
      thanks

      Arsenal!!
      -victoria concordia crescit-

      1. @gooner.age: Juve? RVP nya ga mau. Gimana donk? Apa kasih gratis aja ke Juve gitu ya?
        Sempat kepikir kenapa Juve cuma bisa sign Bendtner? On loan doank lagi? Cita2 Cavani, RVP, Jovetic, eh kok berakhir di Bendtner? Jangan terkecoh dengan hembusan berita dari agen atau PR.

        Era kegelapan? Maksudnya relegasi gitu? Musim lalu banyak yg prediksi begitu, akhirnya finish di posisi 3.

        Arsene Must Go? Modal apa fans yang berpikiran dan lalu menuntut demikian? Modal jersey 600 ribu per musim kah? Kadang fans merasa lebih tahu cara menjalankan klub, nyusun strategi, dan milih pemain daripada manager. Ngamuk2 saat posisi tim lagi sulit, dan merasa judgmentnya paling benar… eh pas dibuktikan salah, boro-boro minta maaf, langsung mendadak lupa.

        Seorang manager punya tugas dan target. Selama board Arsenal dan mayoritas fans bisa menerima prestasi manager tersebut, maka ia akan tetap bertahan. Kalau menurut pendapat saya sendiri Arsenal selama ini sudah overachieved dg resources yang terbatas demikian. Mudah saja: lirik saja juara EPL 7 tahun terakhir ini dan cek berapa spending mereka per tahun. Hanya Wenger yg bisa buat Arsenal tetap bertahan di papan atas. Membalikkan keadaan musim lalu setelah kehilangan pemain inti, belum ada manager yang mampu demikian musim lalu.

        Kecuali kalau Arsenal itu klub Sugar Daddy, tidak sulit cari manager yang bisa bawa klub juara, sediakan dana tak terbatas dan biarkan ia pilih pemain, sebagaimana yg dilakukan Mourinho dan Mancini. Menang bid di kaskus juga gampang toh kalo elo punya dana tak terbatas? Tapi apa itu sebuah prestasi?
        “Aku berayun-ayun tapi tetap seimbang.”

  70. #COYG lah pokoke gue mah.. menang seneng bareng bareng kalah ikutan sedih bareng bareng sama gooners yg lain 😀

    vcc

  71. […] Model Finansial Arsenal dan Mengapa Fans Perlu Memahaminya […]

  72. Saya bukan the gooners,. tapi sebagai mahasiswa yang hidup sederhana dengan aturan ekonomi ketat, saya kagum dengan cara managemen keuangan Arsenal,.
    T.O.P Banget

    1. Hari ini owner Liverpool, John Henry merilis surat terbuka ke publik: bahwa Liverpool akan berusaha untuk tidak memboroskan anggaran untuk transfer yang tidak tepat dan gaji pemain yang tinggi. Intinya Liverpool akan mengikuti The Arsenal Way, karena di ambang krisis finansial akibat kebijakan era Kenny yang “spending money” tanpa hasil dan juga era kepemilikan sebelumnya.

  73. tulisan yg bagus..

    pertama saya melihat arsenal karena dulu arsene wenger pernah mau memberikan tanding ulang karena pemain arsenal ada yg melakukan throw in sebelum pemain tim lawan siap, yang berujung gol ke gawang tim lawan, dan tim lawan pun protes..bener ga sih ?ada yg inget ? ato saya salah ? saya pikir “berjiwa besar sekali tim ini”

    setelah itu, saya jadi suka nonton arsenal dan saya suka arsenal karena gaya permainannya yg bagus..Lama2 jadi cinta arsenal..mau maen jelek, mau bagus, tetep suka..kadang tetep berharap menang walopun maennya jelek bgt..hal yg sebenernya menurut saya sebenernya salah..(kadang kalo lagi ngedukung, suka jadi irasional sih 😛 )

    kalo lagi rasional, sebenernya harapan saya untuk arsenal adalah :
    1. maen bagus (minimal kuasai lapangan)
    setelah itu baru
    2. menang / trofi
    terakhir baru
    3. untung (tanpa bermaksud menyerang tulisan di blog ini; sebenernya saya ga peduli sama keuangan arsenal. sori, saya bukan ahli keuangan, ga ngerti masalah untung rugi dan tetek bengek akuntansi.. dulu saya suka arsenal semata-mata karena sepakbola, bukan karena hitung-hitungan finansial)

    Saya yakin, ga ada fans sejati yg bakal mundur sebagai fans hanya karena arsenal ga punya gelar..(tadi siang baru ngomongin hal ini sama temen kantor, seorang fans liverpool..)

    saya juga suka arsenal karena (dulu) sepertinya lebih kekeluargaan..(dulu) ga banyak konflik pemaen seperti klub laen..kalo pemaen keluarpun, pasti baek2..

    kalau mengomentari penjualan arsenal, saya lihat lebih banyak yg tepat kok..pemaen yg biasa dijual arsenal biasanya adalah pemain yg “sudah habis” atau “akan habis” maksimal 2 musim ke depan..kalaupun masih bermain, biasanya tinggal sisanya doang, tidak se-“dewa” ketika di arsenal..bisa dilihat nasib hleb, vieira, henry, adebayor, sol campbell di klub barunya..walaupun ada juga sih yg tetep bagus, tapi lebih sedikit..

    henry tetep menjadi pemain pujaan fans arsenal karena dia keluar baik-baik..fabregas mungkin juga bakal begitu..hal yang menurut saya tidak akan terjadi pada RVP..menurut saya, van persie itu pemaen yg ga tau diuntung..dia bisa seperti sekarang karena diberi kesempatan besar oleh wenger..jika wenger tidak memberi kesempatan pada pemain muda (dan lebih memilih membeli pemain bintang), kita tidak akan melihat van persie seperti saat ini..RVP (yg dulu masih hijau) bakal tersisih oleh pemain bintang tersebut..tapi sekarang, van persie malah mempertanyakan strategi wenger yang tidak mau membeli pemain bintang..

    saya katakan tidak mau membeli pemain bintang ? ya, saya yakin arsenal tidak mau, bukan TIDAK MAMPU..sebenernya arsenal mampu, tapi tidak mau karna tidak sesuai dengan ideologi seperti yg penulis paparkan di atas (ideologi yg menurut saya benar)..menurut saya, dalam mengeluarkan uang, perlu 3 hal :
    1. perlu – secara kebutuhan (ini yg paling penting)
    2. mampu – secara finansial
    3. mau – yg ini secara subjektif
    kalau ketiga hal ini ga terpenuhi, sebaiknya ga usa keluarin uang..

    saya lihat yg berantem2 disini sama2 pendukung arsenal kok..mungkin pendukung yg frustasi..sangat normal seorang pendukung frustasi melihat tim nya seperti ini..ga perlu disalahkan dan diperdebatkan..yg penting kita sama2 dukung arsenal..

    perlu diingat : class is permanent..

    1. Setuju. Memang urutannya begitu, dengan sedikit tambahan:
      1. Bermain cantik. Ini sudah ciri khas Arsenal. Pemain timnas Spanyol manapun jika ditanyakan tim Inggris mana yang bermain seperti mereka jawabnya pasti Arsenal.
      2. Prestasi (tidak hanya trofi). Menyederhanakan prestasi menjadi trofi saya rasa sedikit menyepelekan proses perjuangan karena trofi hanya hasil akhir dan hanya ada sedikit kesempatan dalam satu musim (klub Inggris hanya punya kans 4 trofi dalam semusim). Prestasi lebih luas dalam arti posisi klasemen, babak final, semifinal sebuah turnamen sampai juara.
      3. Profit. Ini memang mesti yang terakhir dan merupakan hasil wajar yg akan diperoleh jika no.1 dan 2 tercapai. Tapi apa yg terjadi kalau no.1 dan 2 tercapai klub tetap merugi? Di sanalah anomali, ketidakwajaran yg sekarang dipraktekkan Sugar Daddy Club.

      Fans sejati hanya dukung satu klub seumur hidup. Mungkin juga satu klub di satu liga tapi tetap ada klub yang paling utama mengisi hatinya. Kata orang: cinta pertama. Terasa aneh kalau kita bisa mendukung klub yg jauh di mata, tapi tidak mendukung klub lokal misalnya. Tapi ya begitulah nyatanya. Kompetisi liga lokal yang amburadul membuat fans bola Indonesia sebagian melewatkan kesempatan tumbuh bersama klub lokal. Bahkan mereka lebih militan dalam mendukung klub luar.

      Van Persie mengecewakan banyak orang. Tidak hanya fans Arsenal, tapi juga orang-orang di dalam klub dan terutama Wenger sendiri. Perlu diingat awalnya ia bukan striker utama. Bahkan Bergkamp sendiri tidak percaya ia bisa menjadi striker utama. Wenger yang mengubahnya menjadi efisien, dari anak bandel emosional yg sempat ditangkap karena tuduhan memperkosa perempuan, sampai menjadi pemain yang matang dan terkendali.

      Van Persie “menipu” Gooners, karena kita merasa ia berbeda dengan pemain lainnya. Kita merasa ia benar2 cinta Arsenal, ia tidak mata duitan. Ia membungkus maksudnya dengan kata-kata cinta dan ambisi namun sesungguhnya yang diincar satu kontrak besar untuk 4 tahun ke depan. Andaikata ia jujur bak Adebayor yg terang2 mengincar nilai kontrak, mungkin kita lebih bisa menerima. Seorang kapten yang mempertanyakan strategi klub, Wenger dan kemampuan rekan-rekan timnya di muka publik lewat surat terbuka demi memaksa pindah. Tidak bisa dimaafkan.

      Van Persie akan menjadi ex player yang lebih dibenci daripada Ashley Cole sekalipun karena pengkhianatannya. Lebih sakit dikhianati orang yang kita cintai daripada dibenci oleh musuh. Yang dilakukan Van Persie ini tidak pernah akan dilupakan Gooners.

      Soal pemain baru, sudah rahasia umum bahwa Wenger inginkan:
      1. Hazard, kalah bid dan gaji dengan Chelsea
      2. Juan Mata, disabotase dengan Chelsea yg berani bayar lebih dari berapapun yg Arsenal sanggup
      3. Goetze, Dortmund ga bakalan jual
      4. Cazorla, akhirnya didapatkan setelah tahun lalu kalah bid dengan Malaga.

      Di luar keempat pemain di atas, sangat sedikit pemain yang lebih baik dari pemain2 yg skrg di Arsenal yang dapat direkrut. Pemain-pemain Real Madrid, Barcelona tentu di luar hitungan, kecuali yang bersangkutan tidak dapat tempat di skuad inti seperti Nuri Sahin.

      Banyak fans yang minta Arsenal mencari striker pengganti Van Persie tapi tidak dapat menawarkan namanya.
      Transfer window yang “lesu” bulan lalu mencerminkan bahwa tidak hanya Arsenal yang kesulitan mencari pemain baru, tapi juga klub-klub lainnya. Nama-nama yang beredar seperti Clint Dempsey, Dembele, Van de Vaart tidak lebih baik dari pemain-pemain yang sekarang ada di Arsenal.
      Banyak yang menginginkan M’Vila tapi fakta bahwa tidak ada satupun klub yang benar-benar tertarik padanya kecuali kata-kata dari President Rennes yang berusaha menawarkannya ke klub apapun adalah bukti M’Vila tidak sebagus yang dibayangkan orang-orang.

      Terkadang saya pikir, fans hanya ingin membanggakan pembelian pemain mahal, soal efektif atau tidak itu urusan nanti. Hanya untuk memamerkan kemampuan klub membeli pemain mahal seperti kita memamerkan kemampuan kita belanja merk Prada, Hermes, dll. Spending just for the sake of spending, not for the benefit.

      1. Tanggapan saya :
        1. trofi
        saya berpendapat bahwa jika maen bagus, maka trofi akan mengikuti..memang dalam meraih trofi “kadang” diperlukan keberuntungan (apalagi untuk turnamen dengan sistem gugur seperti liga champion), tapi bukan berarti harus “mengandalkan” keberuntungan..
        kalau barca / madrid / MU dalam kondisi normal, mereka pasti menang. Kalau agak apes, mereka seri. Kalau apes banget, mereka kalah. Kenapa begitu ? karena secara umum, mereka bermain bagus..lain dengan arsenal (bahkan chelsea, totenham, liverpool). Tim2 ini butuh sedikit keberuntungan untuk menang..kalau tidak, paling seri..walaupun tim2 ini juga susah kalah..
        saya analogikan : jika seseorang berjalan di trotoar, sudah normal jika tidak tertabrak..jika apes, dia tertabrak..jika seseorang berjalan di tengah jalan, sudah normal dia tertabrak. Jika hoki, dia tidak tertabrak..bukan tertabrak atau tidaknya yang menjadi tolak ukur, tapi dimana dia berjalan..saya anggap arsenal saat ini sedang berjalan di tengah jalan..normalnya ya memang tidak juara..kalau hoki, baru jadi juara..lain dengan MU yang memang saya anggap layak juara..kalau taon lalu mereka ga juara, itu hanya karena mereka apes..melihat permainan arsenal saat ini, arsenal memang tidak layak juara..dan sebagai fans, saya tidak ngimpi untuk juara dengan kondisi sekarang..

        2. transfer pemain
        Memang benar, sulit untuk mencari pemain dengan kualitas bagus DAN HARGA WAJAR dengan kondisi saat ini..fakta bahwa pemain arsenal diminati klub2 besar memperlihatkan bahwa materi pemain arsenal sudah baik..saya setuju, jangan sampai terjebak dengan pembelian2 mahal tanpa hasil..karena membeli pemain itu merupakan hal yang sulit. Pemain bagus di klub lain belum tentu jadi bagus di arsenal. Jadi membeli dengan harga normal saja sudah perjudian, apalagi membeli dengan harga “luar biasa”..

        saya lihat, untuk lini depan dan tengah arsenal memang sudah cukup..memang belum ada mesin pembunuh di depan gawang..tapi memang dari dulu arsenal ga punya kok..sejak jaman anelka – kanu, arsenal tidak punya striker murni. mungkin memang wenger lebih suka striker yang bisa agak ke tengah, sehingga bisa ikut ”bermain”, tidak hanya menunggu bola…penyerang2 arsenal kebanyakan malah lebih berperan seperti gelandang serang..bahkan adebayor dan van persie sekalipun lebih banyak bermain di tengah daripada di depan gawang dibandingkan striker2 lain seperti nistelroy, torres, baloteli, benzema, drogba, chicarito, rooney, ronaldo. Tentu kita masih ingat saat awal henry dimana dia dijadikan sayap kiri. Kebetulan saja henry punya finishing yang luar biasa sehingga ia bisa menjadi mesin gol. selebihnya arsenal hanya bisa berharap ”gelandang serang” nya bisa mencetak gol..

        Saya lebih kuatir kepada pertahanan arsenal (selain kiper)..saya lihat pertahanan arsenal sangat amat rapuh. Bahkan bisa dibobol dengan cukup mudah oleh serangan balik / set piece dari tim2 kelas menengah..saya juga bingung kenapa, padahal vermealen dan matesacker sebenernya bagus loh..lalu masih ada konscielni..bek sayap arsenal juga saya lihat sekarang kurang bagus..padahal dulu arsenal terkenal karena bek sayapnya yang bagus seperti dixon, winterburn, silvinho, van bornchorst, cole, clichi..selain itu, sejak jaman gilberto-vieira, DM arsenal belum ada yg ok…sayang ya dulu arsenal gagal dapat essien..diaby cukup ok, tapi cenderung terlalu menyerang..harapan saya Cuma pada wilshere..

        3. kemampuan wenger
        Menurut saya, kemampuan wenger saat ini sudah berkurang..baik untuk memoles pemain ataupun meramu formasi / taktik permainan…dulu wenger ahli dalam menyulap pemain biasa menjadi pemain bagus bahkan pemain bintang..sekarang, banyak pemain bagus yang malah menjadi pemain biasa ato bahkan pemain di bawah rata-rata..katakan saja arshavin, chamakh, gervinho, eduardo, walcott, bertner….semoga chamberlain, giroud, podolski dan carzola tidak seperti itu..hal berkebalikan justru terlihat di MU..terus terang saja, saya lebih ngeri dengan MU dibanding city atau chelsea..stok pemain MU terus bertambah bagus tiap tahunnya berkat polesan ferguson..lihat saja welbeck, 2 bersaudara da silva, valencia, smailing, jones, evans..

      2. “Pertahanan Arsenal amat rapuh” -> ya benar musim lalu. Dan itu bukan soal pemain, lebih soal “defensive shape”. Kurangnya koordinasi dan drilling soal defensive shape ini menyebabkan pertahanan Arsenal seperti permainan amatir di mana back Arsenal sering kalah jumlah saat lawan counter attack.

        Musim ini ada perbaikan signifikan sejak bergabungnya Steve Bould di first team. Artikel ini memberikan contoh perubahan “defensive shape” ini dibandingkan musim lalu. Hasilnya: tiga kali clean sheet: https://benhan8.wordpress.com/2012/09/05/three-clean-sheets-in-a-row/

      3. sepakat dgn dee…kurang lebih kata gerrard: tidak ada satu tim pun yg bisa main bagus tiap pertandingan. MU pun begitu, tapi saat tidak bermain bagus pun mereka bisa menang . Kami (liverpool) harus mencontohi itu” .

        the point is : trophy itu penting untuk mengakomodir ambisi pemain bintang. jika tidak memenangi trophy dalam waktu yg lama. tim besar pun (misal Arsenal) bakal seperti tim2 medioker yg ditinggal bintangnya ke klub lain

    2. benar2 komentar yang sangat bijaksana selain dari mas benhan tentunya 🙂
      saya jg ikut berkomentar,
      saya seorang fans arsenal semusim atau dua musim sebelum masa invincible Arsenal 🙂
      menyukai Arsenal karena sosok Thierry Henry yang sangat saya kagumi bahkan menjadi sosok one man show saya ketika bermain PS1-PS2 di waktu itu 🙂
      Karena Henry pula saya menyaksikan Arsenal dan menjadi suka tanpa mengetahui apapun mengenai Financial dan segala sesuatu yang di luar lapangan hijau

      Kemudian mulai mengetahui tentang Financial, mengenai Arsenal yang lebih dalam tentunya karena mas Benhan yang mau dan sempat untuk diceritakan dan dipaparkan di blog ini.

      Credit tentunya buat mas Benhan dan beberapa yang kontra yang membuat para fans Arsenal menjadi lebih mengerti 🙂

      Apa yang dikatakan mengenai RVP sangatlah betul 🙂
      bagaimana mungkin seorang yang betul2 masih manusia akan lupa jasa Wenger yang tetap percaya dan sabar ketika tingkat injury dia yang sangat tinggi (tentunya masih kalah dari diaby :p) namun tetap memberikan dia kepercayaan untuk tampil dan menjadi pemain world class seperti sekarang ini. Coba dibayangkan jika Wenger seperti Mou, Mancini atau Fergie, saya kira mereka akan membeli pemain bintang lagi, tentunya RVP tidak mungkin akan menjadi pemain world class.
      Bukannya berterima kasih malah RVP menjual dirinya ke SETAN :nohope

      Terakhir, seorang real fans akan tetap menjadi fans walaupun apapun yang terjadi terhadap apa yang disuka/cintainya 🙂

      1. RVP dulu bukan striker murni, tapi winger.
        RVP dulu anak nakal, tahun 2005 terlibat kasus perkosaan, walaupun diselesaikan di luar pengadilan. Wenger tetap support.
        Selama 8 tahun kariernya di Arsenal, 7 musim selalu cedera jangka menengah sampai panjang, hanya musim terakhir bermain full tanpa cedera berat.
        RVP menurut Dennis Bergkamp lebih baik bermain sebagai second striker.

        Wenger menolak anggapan semua orang dan mengubah RVP menjadi striker utama, dan setelah bersabar mencoba selama 2-3 musim, akhirnya RVP menjadi striker terbaik di Liga Inggris dan bahkan Top 3 dunia.

        Setelah semua perlakuan Wenger terhadapnya, RVP mempermalukan klub dan fans di muka publik dengan open statement di websitenya, meremehkan bahwa Wenger dan Arsenal tidak punya ambisi, meragukan teman-temannya dapat menghadirkan trophy. Semua itu dilakukan setelah kesabaran Wenger menunggunya, memolesnya menjadi pemain seperti sekarang.

        Kalo orang tua, itu anak durhaka. Tapi Wenger masih memujinya sampai sekarang, dan berharap ia sukses. Luar biasa manager kita yang satu ini.

  74. Kalo sekedar survive di bisnis tp trophyless sebenarnya juga bukan hal yg patut dibanggakan, seolah2 ini akan menjadi excuse. Apakah menurut anda usaha mengejar trophy tidak bisa diseimbangkan dgn usaha menjaga profile finansial? Saya rasa sangat bisa.

    ManU saya rasa bisa dijadikan acuan. Sbg fans Juve, tiap tahun saya tidak melihat adanya “keseriusan” Arsenal dlm mengejar trophy. Sori ya, tp saya berusaha seobjektif mungkin sbg pihak ketiga yg netral terhadap klub2 Inggris. Kualitas…itu yg kurang dr materi Arsenal. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena Juve pasca kembali ke serie A juga melakukan hal yg kurang lbh sama, pembelian hanya berkisar di pemain2 medioker.

    Memang level di serie-a saat ini lbh di bawah EPL, namun karena semua klub serie-a menurun, rasio kompetisi jd tetap terjaga. Toh di dalam keterbatasan finansial yg lbh parah ketimbang Arsenal, Juventus akhirnya bisa melepas puasa gelar dan bisa dilihat saat ini, walopun secara finansial Juve belum kembali spt dulu, tp saat ini Juve lah yg paling “aman”, mereka masih bisa membeli pemain2 berkualitas tanpa harus berkorban spt Milan atau Inter yg dlm 2 tahun terakhir hrs menjual pemain bintangnya demi menjaga neraca keuanagan, padahal Juve lbh banyak kehilangan income dlm 5 tahun terakhir.

    Perginya Cesc dan RvP jelas2 mengindikasikan bahwa pemain tidak melihat keseriusan management dlm mengejar trophy. Arsenal hanya mengimbangi keluarnya pemain2 yg sgt influential dgn materi seadanya saja. Apakah menurut anda finansial Arsenal akan jeblok jika saat RvP pergi lalu Arsenal mengincar Cavani, Jovetic, Hulk, atau Falcao dgn katakanlah 40 – 50 jt Euro? Atau ketimbang membeli Arteta saat Fab pergi, saya pikir bukankah Modric bisa lebih berpeluang menggantikan peran Fab?

    Fans dan pemain, 2 elemen penting di sepakbola, membutuhkan sisi lain dari klub sebagai sebuah perusahaan, yaitu trophy. Financial itu penting, tapi board tidak hidup sendiri di sepakbola. Seperti alam ini, sebuah klub harus bisa menyeimbangkan antara gelar dan keuangan. Dan itu bukan hal yg mustahil, karena sudah dibuktikan oleh klub2 lain…

    1. Fakta:
      1. Di Liga Italia tidak ada Sugar Daddy Club.
      2. Juventus juara saat dua klub Milan membatasi belanja pemainnya dan menjual pemain-pemainnya.
      3. Di Liga Inggris 2 tahun belakangan ini dua klub Sugar Daddy lagi gencar-gencarnya belanja pemain
      4. Arsenal tidak sanggup membeli pemain seharga 40-50 juta Euro dalam satu transfer window.

      Pembelian Arteta adalah pembelian terbaik Arsenal musim lalu. Terbukti dengan prestasi di liganya yang peringkat klasemen lebih baik daripada musim di mana Cesc dan Nasri bermain dengan point yang lebih banyak pula. Bahkan demikian vitalnya Arteta sampai-sampai Arsenal tanpa Arteta kehilangan lebih banyak poin daripada ketika Arteta fit.

      Arsenal tentu mengejar trofi, makanya ngotot dalam bermain dan dalam 7 tahun ini sayangnya prestasinya masih “nyaris”. Mudah-mudahan musim ini ada trofi yang bisa didapatkan Arsenal agar mentalitas juara ini bisa dibangun. Piala Liga atau FA Cup bisa jadi awal yang bagus.

      1. 1. Betul, tapi menurut anda apa sih pengaruh kehadiran klub sugar daddy? perimbangan kekuatan antar tim bukan? dimana klub dgn sokongan dana gila2an bisa upgrade kualitas tim dgn pemain yg relatif lebih baik sementara yg “lemah” tinggal duduk gigit jari? Toh chelsea juga bisa terpuruk di liga bukan?

        2. Ya, dan di EPL, sementara ManC dan Chelsea terus belanja pemain berkualitas, belum lagi MU yg tetap stabil, padahal mereka juga jarang beli pemain mahal, Arsenal malah cenderung stagnan, sama halnya spt Liverpool. Tak heran prestasi kedua klub tersebut mirip2, bedanya pool g punya pelatih sekaliber wenger, sehingga sulit menembus 4 besar.

        3. Dan Arsenal yg kasnya terus positif justru melakukan pembelian pemain yg kualitasnya relatif lebih rendah ketimbang rival2nya. Jujur, jika saja board Arsenal memberi 2 opsi saat Fab pergi, apakah anda akan memilih Arteta atau Modric? Kalau di pooling, saya yakin 100% akan jauh lbh banyak yg memilih Modric ketimbang Arteta. Saya ga bilang Arteta pemain yg buruk, tp dari segi usia, skill dan experience di atas kertas, tentu Modric jauh lebih baik ketimbang Arteta.

        4. Tentu tidak perlu, tp saat pemain dgn banderol 39 jt euro pergi lalu diganti dgn pemain yg dari segi usia, pengalaman dan skill dibanderol kurang dari 20 jt euro, tentu wajar banyak yg meragukan pembelian tsb. Anggap saja Modric saat itu dihargai juga 40 jt euro, berapa yg harus dikeluarkan Arsenal untuk mengcover keluarnya cesc? ya, 1 jt euro, dgn gaji yg pastinya lbh rendah ketimbang cesc.

        Tentu saja fakta bahwa keberhasilan Arteta membawa Arsenal ke peringkat 3 musim lalu bukan hal bisa dipandang sebelah mata, tapi tentu kita ga bisa membandingkan apa jadinya kl Arsenal membeli Modric, bisa saja hasilnya lbh buruk, atau bisa jd lebih baik. Namun logika di atas kertas, dgn kualitas yg lbh baik, tentu saja hasilnya akan lbh baik.

        Ada 1 indikasi yg mungkin agak absurd juga utk jd bahan komparasi, tp dari sudut pandang awam, kl saya maen FM pegang Arsenal musim ini, pasti saya akan banyak beli pemain lagi, bukan karena apa2, sekedar gambaran mentah bagaimana rasa yakin seorag pemain terhadap klub yg dimiliki sedikit banyak bisa terlihat di situ.

        Arsenal tentu tidak akan pernah mengatakan mereka tidak mengejar trophy, tp sama seperti situasi Juve saat secco masih menjadi dirtek dan marotta di awal2 masa kedatangannya membawa sederet pemain medioker, statement itu cuma jd seperti ada di atas kertas saja…spt seorang siswa yg belajar sekenanya sambil nonton tv tiap malam namun berkata ke orang tuanya…”pokonya saya serius ko ngincer juara kelas”. Tapi sayang, pada kenyataannya kenapa usaha yg dilakukan tidak sebanding dgn target yg dituju?

      2. Kenapa harus Modric? Emang pernah Arsenal tertarik pada Modric?
        Kayaknya sepanjang pengetahuan saya musim lalu tidak sekalipun ada isu ketertarikan pada Modric.

        Kalau Goetze, memang ada isu Arsenal bid ke Dortmund musim lalu tapi ditolak. Cazorla juga, Mata jelas. Modric? Tidak masuk hitungan Arsenal.

      3. Tidak harus modric, hanya saja untuk seorang MC dgn karakter mirip seperti cesc, available, punya kualitas, pengalaman plus fully adapted dgn EPL, menurut saya paling cocok adalah modric. Namun intinya bukan apakah harus modric atau bukan, tp seberapa tinggikah kualitas pengganti seorang cesc.

        Dulu juve juga pernah ditinnggal seorang punggawa yg bahkan levelnya di masih di atas cesc. Ya, waktu zidane pergi dari juve, management tau bahwa mereka harus mencari pengganti yg “sepadan” dengan seorang pemain terbaik dunia, dan bukan hal yg mudah. Moggi memang tidak menggantinya dgn sosok yg mirip, tp dia berhasil menutup celah kualitas yg ditinggalkan dgn pemain berkualitas lainnya, Nedved, Thuram dan Buffon. Juve tidak merugi, dan Juve tetap bisa menjaga kualitas skuad dan menggondol gelar juara bersama pemain2 tadi.

        ManU ketika kehilangan ronaldo, ditambah tevez, hanya mengganti dgn pemain gratisan, owen. Ditambah Obertan dan Valencia yg diharapkan bisa menutup celah yg ada. Hasilnya gelar juara lepas ke tangan chelsea.
        Chelsea dgn materi yg relatif sudah oke, plus menurunnya kekuatan ManU pasca kepergian ronaldo, akhirnya berhasil merebut gelar dr ManU. Walaupun tyt ManU jg hanya kalah tipis di klasmen akhir, namun menjadi wajar krn musim itu Chelsea juga praktis g belanja wah.

        Jadi inti sebenarnya kembali lagi ke masalah balancing, toh klub2 seperti ManC, Chelsea, Madrid, Barca, PSG, ataupun Anzhi bukan diisi orang2 yg tidak memahami keuangan, FFP ataupun shareholder yg mau rugi. Di mata saya, Arsenal memang memilih “jalan lain”, ditambah beberapa pembelian yg kurang efektif, seringnya bongkar pasang pemain, maka tidak mengherankan pd akhirnya klub jd kalah bersaing. Walopun masih lebih baik, tp pola pembeliannya mirip era Inter pre calciopoli, banyak beli pemain, tapi kualitas nanggung, akhirnya duit keluar banyak, gelar g ada…

      4. @Kaezzar
        Transfer window musim lalu, Arsenal memang berniat menggantikan Fabregas. Sempat bid untuk Juan Mata (kalah dengan Chelsea), Cazorla (kalah dengan Malaga) dan Goetze (Dortmund ga mau jual). Jadi dalam transfer window kesuksesan pembelian tidak hanya tergantung satu klub belaka, tapi juga persaingan dengan klub lain, klubnya mau jual atau tidak dan kemauan pemain yang diincar.
        Dan sekali lagi Modric tidak masuk hitungan karena overrated (bahkan untuk harga yang dibayar Madrid).

        Arsenal mau, tapi kalah bersaing dengan Sugar Daddy Club. Karena prinsip SDC itu you berani bayar berapa, gw bayar lebih. Ada kemauan tapi apa daya tidak terealisir. Harus nerima realita dan switch ke plan B: pembelian Arteta.

        Chelsea memang bukan diisi orang2 yang tidak memahami keuangan, tapi apa daya janji mereka (orang-orang keuangan ini) bahwa klub akan break-even di 2010 tidak terjadi. Jadi salah siapa ini?

      5. Ya pasti kalah saing kl g mau kluar duit bro. Duit dr jualan fabregas dan Nasri itu g sedikit, kl mau kluar uang “lebih” pasti bisa dpt ko. Intinya memang management atw wenger sendiri yg g mau kluar banyak a.k.a belanja besar, walopun setelah mereka kehilangan pemain besar dgn harga besar pula :D.

        Inget perkataan wenger yg pernah bilang krg lbh:

        You want to see a player in his prime doing it for your club. But it does not work like that all the time. I am a victim of that. I lost Samir Nasri, Gael Clichy and Cesc Fabregas at an age where they should have been playing their best football for Arsenal

        Of ourse sir, you’ll be victim, they would have not gone away from london should they stood with quality players and some trophies in a cabinet.

        Jadi problem yg dihadapi arsenal udh jd lingkaran setan
        Ga mau kluar duit ==> kualitas pemain relatif lbh rendah ==> susah juara ==> pemain ga betah ==> pemain bintang pergi ==> tim bongkar pasang lagi ==> susah juara…terus aja muter2 disitu…

        Fab, RvP, Nasri ga akan bilang kl arsenal itu tim yg g punya ambisi, mereka msh punya hati utk ga ngomong kaya gtu k publik…ke fans…krn mereka jg punya cinta bwt arsenal.

        Yakin 1000%, kalo musim 2008/2009 arsenal juara, sekarang Fab, Nasri n RvP PASTI masih tgl di london…

  75. Apa arsenal kehilangan gelar gara2 bangun stadion baru? nggak juga stadion baru arsenal merupakan prospek untuk meraup keuntungan. Awal musim 2006 seingat gw harga tiket nntn pertandingan arsenal sampai 94 pound (bukan terusan semusim) sebuah rekor saat itu, serta menjadi pertandingan dengan hak siar termahal liga inggris berterima kasih terhadap stadion baru tersebut. Seharusnya arsenal saat itu sudah dikategorikan establish (mengikuti bahasa di atas).
    Tapi akhir musim menjual henry ke barcelona dikabarkan harga tiket menurun hingga setengahnya (sebagian juga karena keberatan fans terhadap harga baru tersebut). dan harga hak siar tersebut turun (mungkin bukan turun juga tapi harga pemain meningkat dan hak siar klub lain meningkat dibanding arsenal). jd ingat tahun 2007 Arsenal TV tayang di televisi nasional.
    Gw sebagai fans klub liga inggris lain selalu iri dengan arsenal yg terus2an dapat pemain muda berkualitas (waktu itu ga sering disinggung harga mereka yg murah). Scout mereka begitu lihai mendatangkan samir nasri, ramsey, bendtner, da silva, walcott, adebayor terlalu banyak jika disebutkan satu persatu.
    Ke semua pemain tersebut hampir semuanya hengkang ke klub lain kebijakan tersebutlah yg membuat arsenal turun dari status “establish”. Jadi klo siapa yg salah menurunkan status arsenal tersebut menurut saya adalah manajemen itu sendiri. fans mereka adalah orang london yg di perspektifkan adalah orang kaya yg sangat suka hiburan berupa sepakbola berbeda dengan fans United yg diejek “kuli” karena daerah industri dan fans liverpool yg diejek “bandit” karena punya stereotip maling dan penjahat berasal dari kota liverpool.
    Pentingnya peran fans secara kualitas (dalam hal uang) dan kuantitas dapat dijaga dengan usaha mempertahankan pemain bintang tersebut. Arsenal bukan klub baru dia adalah raja ketiga dalam koleksi gelar. Tapi perlahan2 mungkin mati akibat kebijakan menjual pemain mereka. Banyak fans yg senang dengan satu pemain pada satu klub dan menjadi fans klub lain setelah pemain itu hijrah.
    Seorang ayah yg fans madrid membanggkan raul sebagai pangeran madrid kepada anaknya dan anaknya menjadi fans madrid setelah melihat ronaldo. Seorang ayah bisa membanggakan Ian wright kepada anaknya dan anaknya menjadi fans arsenal setelah melihat henry tapi untuk cucunya siapa yg bisa dibanggakan?
    Untuk kasus chelsea dan city dapat dikategorikan menghambur2kan uang tapi untuk mempertahankan pemain bintang adalah keharusan demi mendapatkan fans secara kualitas dan kuantitas.

  76. saya pecinta arsenal dari dulu, mungkin temen2 saya sering mengolok-olok buat apa mendukung arsenal.
    tapi saya tidak peduli karena cara arsenal menjalankan ekonomi tim seperti bapak saya yang notabene nya inspirasi hidup saya.
    dan di usia muda ini saya belajar berhemat bahkan punya tabungan dari hasil uang jajan dan mencari kerja sampingan dari sekitar 3 tahun lalu.

    1. setuju sekali.
      Memang lebih mudah menghabiskan uang milik orang lain daripada menghabiskan uang yang kita hasilkan sendiri.

      “It’s much easier spending other’s money on thing we don’t need than spending our own money on thing we really need.”

      Fans mudah sekali berteriak untuk belanja pemain, karena itu bukan uang mereka. Terutama fans jarak jauh tidak merasakan dampak besar bila sebuah klub itu bangkrut. Mereka dengan gampang bisa berpindah dukungan ke klub lain.
      Seorang manager, dipercayakan klub dengan penghasilan klub untuk membuat keputusan bijak soal belanja pemain. Arsene Wenger mengikuti cara orang-orang biasa dalam menjalankan ekonomi keluarganya, yaitu belanjalah uang yang kamu hasilkan, dan tabunglah untuk hari tua. Prinsip kuno yang masih menjadi kebijaksanaan bahkan di jaman modern ini.

      1. Bukan masalah mengenai belanja pemain bintang baru, Tapi fans berteriak “Tolong jaga pemain yang kami cintai, jangan biarkan ia pergi.” Begitu kecintaan fans pada robin kemarin lenyap. Tidak belanja boros adalah hal tepat tapi mempertahankan pemain yg sudah nyetel juga tanggungjawab manajemen klub.

      2. Kecintaan Fans Arsenal pada Robin lenyap ketika ia menulis surat terbuka itu. Semua fans Arsenal, terutama di London serta merta mengutuk aksi Van Persie tersebut. Secara langsung ia menyepelekan klub, membuat malu manajemen dan rekan-rekan setimnya. Kalau belum baca, silakan menuju ke website yang bersangkutan judulnya: Update for Fans.

    2. Setuju banget gan sama ane juga dari sd malah

  77. nice artikel om….

    cuma mau komen yg sedikit ini aja…” Karena tidak mungkin Sugar Daddy sekaya apapun mau dan mampu menanggung kerugian klub selama 10, 15 atau 20 tahun berturut-turut ”
    agak kurang sependapat ama yang ini…kekayaan pemilik City dari data terakhir sekitar
    $ 31.6 B atau kira-kira hampir setara 20 Milliar pound….rekor kerugian City tahun lalu itu hanya sekitar 1% dari nilai kekayaan bossnya….kalo bossnya itu belanja jor-joran selama 20 tahun pun dan selama waktu itu kekayaannya ga bertambah sama sekali, itu baru “memakan” 1/5 kekayaannya…dan bagian terakhir dari kalimat tadi sama sekali ga mungkin terjadi…

    selama ga ada aturan yang membatasi dan dijalankan dengan sangat ketat, gw ragu hal itu akan berhenti om, hanya duit receh buat dia…orang super kaya dengan mainan mahalnya….

    satu pertanyaan buat om, apa om yakin uefa bener-bener bisa jalanin ffp ?

    salam,
    adi.zr

    1. Itu yang akan kita lihat.
      Tapi cobalah lirik pembelanjaan City musim ini. Tidak sebombastis dua musim lalu.

      Entah karena ownernya tidak mau kehilangan lebih banyak uang atau City sedang menyesuaikan diri untuk bisa ikut aturan main FFP.

  78. Gw yakin bukan Arsenal doang yg udah siapin FFP.. Chelsea bisa jadi udah menyiapkan.. Bukan apa2, musim ini dy belanja jor2an mungkin buat jaga2 dari FFP.
    Ngerti kan maksudnya, chelsea belanja pemain bagus yg price tag nya mahal untuk SDM mereka.. Supaya setelah FFP diterapkan,mereka udah punya stok pemain mantap..
    Toh mereka juga udah punya bibit2 pemain yang bagus pula..
    Jadi kalupun ada FFP,chelsea gak bakalan ancur..

    Arsenal justru yang mungkin bakalan terpuruk…
    Knapa???
    Pemain juga udah punya persiapan jelang FFP..
    Sebelum FFP mereka pergi ke klub yang bakal gaji dy lebih mahal ketimbang klub yg berani gaji kecil seperti Arsenal.. Karna setelah FFP,mereka gak akan digaji mahal2 lagi.. Ya gak sih???
    Itu mungkin yang terjadi sm RVP,song, dan mungkin sagna…. Yang merasa mereka harusnya dapat gaji lebih besar berkaca dari kempuan mereka.. Ngeri gan…

    Trus klo komentar tentang 2014 Arsenal bakal dapet brand lebih bagus dari emirates..
    Ane gak yakin…
    Kan brand bagus pastinya juga bakal nempel di bajunya klub yang berprestasi dilihat dari thropy yg didapetin..
    Nah ini Arsenal…

    Jadi menurut strategi yang diterapkan wenger salah..
    Maaf klo ane ada salah2 kata..
    Ane cuma pendukung Arsenal seperti yang lainnya,senang melihat ARsenal juara. Bukan dari uang yg didapetin tp dr prestasi.. Toh ane gak kebagian duitnya kok???

    1. Ane juga gooners juga gan tapi kalo ane liat dari sudut pandang ane, kebijakan ini dibuat yang intinya juga bakalan dinikmati oleh pemain arsenal juga. Jujur aja ane juga ingin liat tim kesayangan ane dari sd ini pegang piala

  79. postingan yg bagus tentang defensive shape..
    mungkin sedikit mengorbankan permainan menyerang..tapi moga2 ga mengorbankan keindahan permainan..yang paling penting, moga2 taktik itu bener menjadi taktik defence arsenal..

    saya mau tanya dikit pak..
    saya pernah baca artikel di detik yg menyatakan bahwa arsenal juga pernah “membeli” gelar juara dengan belanja jor2-an..angka tersebut menjadi mahal jika dikonversi dengan nilai mata uang saat itu..
    ada tanggapan ?

    1. kejadiannya taon 97 waktu arsenal beli overmars, vieira, bergkamp, dll
      judul artikelnya : membeli-gelar-di-inggris-city-bukan-yang-pertama

      1. bergkamp dibeli taun 95, vieira 96, overmars 97. jadi gak bisa dibilang beli gelar juga sih. dan yang paling mahal cuma bergkamp.

        tapi ane gak terlalu setuju sih ama pandangan penulis. karena aspek sepak bola yang tetap paling utama. bisa aja kan kita gak beli pemain seharga puluhan jt pound.

        dulu aja the invincibles dibeli gak segitu-gitu amat kok. emang AW nya aja sekarang udah mulai pikun-pikun. beli pemain gak berkualitas plus gaji gede,
        jadi sulit buat ngebuang (djourou, ramsey, chamack, squilacchi, almunia).

        boleh lah City, Chelsea, MU & Pool beli pemain selangit. tapi apa itu jadi alasan buat arsenal gak beli pemain. berapa banyak sih pemain dengan harga puluhan juta. nah AW sendiri ngejual Nasri, Adebayor, Fabregas,
        seharga pasar yang berlaku. kenapa dia gak mau beli pemain dengan harga pasar juga. itu namanya munafik.

        siapa juga sih fans arsenal yang pengen arsenal beli pemain seharga puluhan juta pound? yang dimauin fans tuh Arsenal beli pemain sesuai kebutuhan. gak perlu mahal2. kayak sekarang aja poldi, cazorla, dan olivier.

        tinggal Wenger nya nih. mau gak dia punya tim seimbang. alih-alih punya first XI yang bagus tapi cadangan isinya sampah semua.

        intinya soal finansial gak bisa jadi alasan buat manajemen untuk mengalihkan isu puasa gelar. karena bagaimana pun tabungan di bank gak bakal nyetak gol di menit akhir pertandingan pas skor imbang kayak Kun Aguerro taun kemaren.

      2. @dee: Overmars, Vieira, Bergkamp dibeli di tahun-tahun yang berbeda jadi sudah jelas artikel di detik itu ngawur.

        Comment ini:
        “emang AW nya aja sekarang udah mulai pikun-pikun. beli pemain gak berkualitas plus gaji gede,
        jadi sulit buat ngebuang (djourou, ramsey, chamack, squilacchi, almunia).”

        Mudah sekali milih-milih seperti di atas.
        Kalau dideretkan sejumlah pemain yang dibeli Wenger, yang gagal persentasenya sangat sedikit.

        Tiga pembelian terakhir musim ini: Cazorla, Podolski dan Giroud sudah memperlihatkan potensi sebagai calon pemain-pemain terbaik. Bahkan Cazorla sangat berpotensi menjadi pembelian terbaik EPL musim ini.

        Musim sebelumnya: Arteta, Mertesacker, Chamberlain bisa dikatakan berkontribusi mengangkat Arsenal ke tempat ketiga setelah awal musim yang buruk.

        Kalau untuk nama2 yg disebutkan di atas:

        JD: untuk CB ke-4 lumayan kualitasnya.
        Ramsey: berpotensi, tidak bisa dibilang tidak berkualitas. Kapten Wales dan sekarang sedang kembali ke performanya sebelum cedera patah kaki.
        Chamakh: krisis PD. Di awal musim pertamanya bagus sebelum kalah bersaing dengan RVP yang kembali dari cedera.
        Squilacci: pembelian yang salah, harus diakui.
        Almunia: kiper kedua yang belum sanggup jadi kiper pertama.

        Dalam setiap transfer, pasti ada pemain yang flop tapi ada juga pemain yang sukses. Macam-macam faktornya. Tidak selalu soal kualitas teknis. Hal2 non teknis seperti Reyes yang berbakat tapi homesick juga bisa terjadi. Menutup mata terhadap faktor2 tersebut hanya untuk mendukung argumentasi pribadi rasanya dangkal dan naif.

  80. saya mungkin memang bukan pendukung arsenal,dan saya pendukung manchester united tpi saya suka dengan tulisan2 diatas ini,dibahas tuntas sampai benar2 tuntas.dan sangat setuju dengan ini semua apalagi dengan penjelasan dimana tim sugar daddy,established dan government team.mnrt saya ya memang itu kenyataan ini.dan yg saya puji dari arsenal adalah dimana tim ini mempunyai scouting2 talent yg handal dalam menemukan pemain2 berkualitas tapi dengan harga murah.tapi saya masih bingng,kenapa arsenal tidak mau memberikan kenaikan gaji supaya pemainnya mau bertahan?padahal arsenal sendiri memiliki keuntungan karena selama ini arsenal menjual bintang2nya.dan apakah arti dari loyalitas mnrt arsenal?karena banyak sekali pemain2 arsenal yg hijrah ke tim saingannya

  81. bagus sih artikelnya, tapi gw banyak yg gw ga setuju disini.
    pertama, emang nyari duit itu cuma bisa dari jual pemain bintang? seandainya arsenal mempunyai ambisi untuk juara (menurut gw arsenal ga punya ambisi juara), emang dari situ ga bisa meraih keuntungan? chelsea yg meraih juara liga champion musim kmaren dapet bonus dari UEFA beda jauh sama arsenal yg cuma masuk 16 besar. kalo ga salah waktu itu gw sempet baca dimana gitu chelsea dapet bonus 80 juta pound, arsenal cuma 20 juta pound… 60 juta pound itu beda jauh broo, bisa buat naikin gaji pemain supaya lebih betah sama beli pemain world class juga bisa. city yg juga juara EPL juga pasti hadiah dari FA juga lebih gede dari arsenal. belum lagi kalo juara tu bisa banjir sponsor, merchendise juga untung lebih gede.
    nah permasalahannya sekarang, masa kita nyari untung dari jual pemain? terus kita bangga banget kayaknya dapet posisi UCL, di postingan ini tu seolah2 arsenal senang mendapatkan keuntungan dari jual pemain bintang, seolah2 arsenal sebagai feeder club dan batu loncatan.
    sebenernya gw setuju sama pendapat nasri, dia ga mata duitan kok, dia cuma muak ngeliat arsenal yg ga ada ambisi buat juara, makanya dia pindah. dia emang ga berani ungkapin bobroknya dan cuma nyindir lewat media karena ya emang arsenal telah membesarkan nama dia.
    terus gael clichy, dia sempet ungkapin kalau arsenal itu cuma klub batu loncatan, tapi dia ga berani ungkapin bobrok lainnya ya karena di arsenal nama dia jadi besar.

    di postingan artikel ini tu juga seolah2 kita memalingkan muka dari chelsea yg juara champion dan FA cup, disini cuma ditulis kita finish di posisi 3 jauh diatas chelsea yg posisi 6. lah chelsea double winner woi piala liga champion pula dapetnya, arsenal yg posisi 3? bangga lah dapet jatah 32 klub UCL, chelsea juga dapet kok sebagai status juara bertahan.

    gw disini bukan fans chelsea, city, MU, juve, atau klub manapun. gw fans arsenal dari dulu dan gw sedih liat manajemen klub kita yg kaya begini. gw salut sama wenger dan scout2 arsenal yg bisa nyari pemain bagus dengan harga murah. seandainya itu dilengkapi dengan trofi dan pemain bintang stay pasti kita juga untung kok.
    sponsor, merchendise, ketenaran, trofi, itu juga untungnya jauh lebih gede daripada jual pemain bintang.

    1. Untuk jawab pertanyaan ini mudah sekali:
      2 tahun terakhir kurang apa belanja Real Madrid, klub super kaya itu? Mungkin sekitar 200 juta dikucurkan untuk pembelian pemain untuk goyang dominasi Barca di La Liga dan UCL.

      Di La Liga berhasil juara, tapi di turnamen knock out seperti UCL apakah Real Madrid berhasil jadi juara 2 tahun terakhir ini?

      Tidak ada yang pasti di sepakbola, apalagi di turnamen Knock Out. Tim terbaik tidak selalu menjadi juara. Contohnya seperti Chelsea musim lalu dan Liverpool 2005.
      Kalau prestasi di liga lebih stabil. Hampir pasti tim terbaik yang akan menjadi juara liga.

      1. maaf, saya ga bilang arsenal harus jor-joran deh. yg saya heran kenapa arsenal harus tambal sulam setiap musimnya? kenapa mereka ga di keep sama arsenal? cole, flamini, cesc, nasri, clichy, rvp, …. dan masih banyak lagi, seandainya mereka di arsenal udah dewa banget mungkin sekarang, saya lebih suka kalo mereka stay daripada beli bintang baru. harus adaptasi lagi.saya yakin pemain yg ninggalin arsenal itu ya karena mereka ngeliat arsenal tu ga punya ambisi buat juara.

      2. bollocks..

        percaya kok dengan kata pemain…

        Yang benar itu mereka pindah karena ditawarkan gaji di klub lain yang lebih tinggi. Ambisi dll hanya lips service pemain agar tidak dicap mata duitan oleh fans. Coba lihat saja perbedaan gaji lama dan barunya.

  82. Heran sama fans Arsenal yg malah “nyerang” wenger,kbijakan klub,ambisi,ato yg lainnya…gk kebayang reaksi mereka2 itu kalo Arsenal juara,mndukung tim kok mintanya enak2 mulu,ada saat2 gk enak nya lah pasti…kalo toh dalih mreka dsini pngen “sharing”/”tukar pendapat” tulislah dgn baik dan smart,jgn kesannya semua yg ada di Arsenal salah…gw seorang Gooners dan gw mncintai klub ini tnpa menghakimi,football is entertainment,slama lo trhibur,slesei urusan…

    1. gw ga percaya ada gooners sejati yang ga berharap arsenal dapet trofi..

  83. mau meluruskan..
    Barcelona, Madrid (serta Atletic Bilbao & Osasuna) adalah klub yang mengadopsi gaya kepemilikan “socio” alias di miliki oleh “member of the club”, dimiliki oleh fans. gaya kepemilikan ini berbeda dgn mayoritas club La Liga lain yg menganut kepemilikan oleh pribadi

    Jadi kl anda bilang “Government Club ini klub yang tidak mungkin bangkrut, too big to fail kata orang keuangan. Kalau Real Madrid punya Raja Spanyol yang akan selalu mem-bailout klub ini, Barcelona adalah simbol kebanggaan seluruh rakyat Catalunya yang tidak mungkin dibiarkan bangkrut rakyatnya.”, itu tidak tepat arena Blbao dan Osasuna jg adalah simbol Basque, tp mereka jg tidak punya dana yang melimpah ruah. Madrid? tahun 2000 Madrid menjual pusat latihan mereka kuntuk membayar hutang karena pembelian bintang2 galacticos mereka. Jadi saya bisa bilang,

  84. dari rilisan UEFA tentang peringkat koefisien terbaru klub Eropa, ARSENAL masuk 6 besar. Bergabung dengan Establish, Goverment, dan Sugar Daddy Club… Well bukti dari The Arsenal Way..

  85. GOONERS
    MEMANG
    CITA CITA SAYA DARI DULU INGIN MENJADI MANAGER
    Misalnya Tidak Tercapai Tidak Apa Apa KOk
    SAYA SELALU CINTA DAN AKAN MENJADI FANS ABADI ARSENAL

  86. yaa setiap klub pasti ad masanya di atas dan ada masanya dibawah…seperti roda kehidupan…tapi MU, Arsenal, Liverpool, Real Madrid, dan Barcelona dari dulu memang klub yang mumpuni…tetep salut buat penulis, belajar tentang hemat dan keserhanaan dari the Arsenal way 🙂

  87. Maaf sebelumnya saya ikut berkomentar, artikel anda menarik tapi sepertinya terlihat sebagai pembelaan kegagalan arsenal dalam meraih trophy2 bergengsi beberapa tahun belakangan. memang financial arsenal bagus, tapi jika hanya menilik stabilnya keuangan klub, coba anda lihat klub papan tengah atau papan bawah mereka juga stabil kok. contohnya : sunderland, newcastle unietd, aston villa.. semua klub fight untuk menjadi yg terbaik.. bahkan qpr melakukan pembelian yg sedikit “gila” musim ini tujuannnya satu : untuk tetap dapat bersaing!

    saya kasih satu contoh chelsea, selain mendapatkan trophy juga mendapatkan uang. contohnya saja chelsea yg berhasil menjadi juara mengalahkan munchen di ucl 2012 mendapat suntikan dana sebesar 64 juta euro (741 miliar rupiah).

    Munchen yang tampil sebagai runner- up berhak mendapat hadiah sebesar 42 juta euro dari total 760 juta euro. 32 tim peserta Liga Champions lain juga berhak mendapat uang dengan besaran berbeda- beda. Meski gagal melaju ke babak kncok-out, Manchester United menjadi klub Inggris kedua yang mendapat hadiah cukup tinggi,yakni 35 juta euro. Manchester City, yang juga gagal melaju ke babak knock- out mendapat uang sebesar 27 juta euro.

    Hasil lebih kecil justru didapat Arsenal yang berhasil maju ke babak knock -out dan kalah di tangan AC Milan jika dibandingkan dengan MU. The Gunners hanya mendapat 28 juta euro. Seperti dilansir Agen Casino, klub Inggris mendapat tambahan dari hak siar dan itu menjadi salah satu faktor pembeda kalkulasi UEFA dalam memberikan hadiah. UEFA memberikan 7 juta euro kepada semua peserta Liga Champions ditambah bonus meraih kemenangan atau hasil imbang, dilansirkan oleh Agen Casino.

    source : http://prediksibet.com/agen-casino-juara-liga-champions-chelsea-dapat-rp741-m/

    itu baru hadiah dari liga champions, coba bayangkan jika arsenal berhasil memenangkan seluruh gelar bergengsi?? so, apakah arsenal cuma mau “numpang lewat” saja??

    1. Artikel ini memang artikel pembelaan. Tak bisa dipungkiri. Tapi bukan pembelaan membuta, dilengkapi dengan data dan fakta.

      Kalau Anda mau lebih teliti lagi membaca grafik dan data yang saya sajikan di atas, menyamakan Arsenal dengan klub papan tengah ya lucu sekali.
      Di Inggris revenue Arsenal nomor dua. Di Eropa Arsenal masuk 5 besar klub terkaya (dari perhitungan aset klub, bukan aset pemilik atau spending power).

      Arsenal tentu berusaha untuk juara, tapi bukan dengan spending gila ala Sugar Daddy Club. Agar bisa survive di kompetisi elit, Arsenal mesti punya wage structure yang ketat, tidak bisa bayar pemain bintang. Paling tidak sampai 2014, di mana commercial deal yang baru bisa buat Arsenal sedikit lega soal belanja pemain.

      Soal Chelsea, beruntung mereka menang Liga Champions yang lalu sehingga bisa jor-joran beli pemain awal musim ini pakai prize money. Tapi data di atas menunjukkan walaupun pendapatan Chelsea bertambah, belanjanya juga bertambah sehingga setiap tahun selalu rugi. Siapa yang nanggung rugi? Roman Abramovich. Bagaimana kalau Roman pergi? Chelsea bangkrut. Ini poin dari artikelnya.

      Belanja pemain tidak menjadi jaminan untuk juara. Chelsea sudah mencoba hampir 10 tahun untuk juara Liga Champions, baru berhasil tahun lalu, itupun sedikit beruntung. Real Madrid 2 musim sebelumnya jor-joran belanja pemain, masih belum berhasil juara Liga Champions. Berbeda dengan dua klub itu yang bisa gambling karena dibackup kekuatan finansial tak terbatas, Arsenal tidak bisa. Karena masih terikat utang stadion dan commercial deal sampai 2014. Kalau mau membaca ulang dengan lebih teliti artikel di atas, tentu akan mengerti hal ini.

      1. saya mengerti gan, tapi bukankah arsenal juga melakukan pembelian musim ini : cazorla, podolski, giroud? saya juga sebagi fans united juga sebenarnya tidak suka dengan cara pembelian gila2an klub kaya (baru) tapi kan sudah ada aturan financial fair play yg mengatur hal tersebut. lagi pula barcelona yg memiliki akademi terbaik di dunia juga melakukan pembelian mahal terhadap a. sanchez dan cesc fabregas.

        united juga mengalami penurunan finansial musim lalu karena kegagalan total mereka di liga dan champions, coba lihat saat united mampu melangkah ke final vs barca (2011) pemasukan united juga ikut terdorong melambung. intinya sukses sebuah klub dalam meraih trophy sedikit banyak mempengaruhi finansial klub gan. cmiiw

      2. Arsenal dapat melakukan pembelian musim ini sebelum menjual pemain-pemainnya karena punya dana cadangan setelah profit bertahun-tahun sebelumnya. Belanja pemain boleh, asal pakai resource dari dalam klub. Yang dilakukan Sugar Daddy Club: belanja bukan pakai uang klub, tapi uang owner. Makanya tiap tahun rugi terus tapi tak pernah bangkrut.

        Intinya kompetisi yang tidak fair antara Sugar Daddy Club dengan klub-klub lainnya sekarang terjadi di Eropa. Bagaimana bisa kita, yang hidup dari gaji sendiri berkompetisi dengan orang yang selalu mengandalkan uang bapaknya yang kaya raya? Itulah persoalannya dan ini poin dari artikel ini.

  88. masih kalah ama money ball nya fc porto boleh di list aja dari tahun 2005 berapa banyak keuntungan yang mereka dapet dari bisnis jual pemain,

    1. Liga Portugal bukan Liga Inggris dan Arsenal bukan lagi lomba jualan pemain dengan Porto. Liga Portugal akan supply pemain-pemainnya ke liga yang lebih kompetitif dan lebih banyak uangnya seperti Liga Inggris, Spanyol, Jerman dan Italia.

      Tapi salut dengan Porto, dengan scoutingnya, dan kemampuannya dalam trading pemain. Ownernya pasti senang karena di liga yang relatif lemah itu, Porto bisa juara dan tetap meraih profit besar. Impian semua klub sepakbola, termasuk juga Arsenal.

  89. Saya lahir akhir 80-an,
    mulai ngerti banget bola akhir 90-an.

    Sejarah memang penting, tp yg lalu biarlah berlalu.

    I just love being Gooner.
    #COYG

  90. ARSENAL TILL I DIE, Kita lihat nanti yang lebih maju Arsenal atau Sugar Daddy Club ? gw Rasa Arsenal Akan Di depan pas Finansial Fair play mula8i diberlakukan *Cmiiw

  91. GAN CUMAN MAU BILANG BAGUS BANGET ARTIKEL ANDA ANE SETUJU DENGAN ANDA SAYA PUAS ATAS KINERJA WENGER d^^b,YANG MENURUT SAYA BEBERAPA FANS TERLALU LEBAY KALO MESTI SALAHIN WENGER SAMPAI LUPA JASA2NYA

    -YANG PASTI ANE SANGAT MENIKMATI PERMAINAN ARSENAL SEJAK DI KOMANDOI WENGER (SAYA YAKIN BNYK YANG GA SETUJU SAMA ANE)

    -PHILOSOPHY WENGER YANG SUKA MEMOLES BAKAT2 MUDA ITU SAYA SANGAT SALUT

    -MENANG DENGAN ARSENAL WAY SAYA RASA LEBIH BANGGA DARIPADA HARUS NGIKUTIN CARA2 TEAM LAIN

    THX 4 THE ARTIKEL ISI PIKIRAN SAYA SAMA DENGAN ANDA

  92. Wah gila bener2 membuka mata batin saya bgt soal Arsenal (Lebay), tp sumpah ni artikel bener2 berkelas bgt. Terima kasih banyak ya mas. Boleh saya share ke facebook agar teman2 Arsenal supporter and fans Indonesia membacanya? Atau jangan2 sudah sempat di share di facebook? Benar2 buat ngebuka pikiran fans yang seperti saya hanya tau ‘Main Cantik semi tiki-taka’. Di luar itu ternyata banyak bgt issue yg bikin saya kagum dengan “Arsenal Way”. Thanks mas sekali lg artikelnya.

  93. saya kurang mengikuti liga inggris … terakhir suka waktu ada zola, viali, juninho, ian rush, SAS (shearer shutton) eh iya back to arsenal. Klub ini pernah juara eropa nggak ya? champion, winners cup (piala eropa) atau antar club dunia (dulu piala toyota)? prestasi tertingginya arsenal apa?

  94. […] jauh lebih besar daripada The A’s, namun menghadapi klub-klub Sugar Daddy dan Establishment (baca model finansial Arsenal bagian pertama), maka kemampuan belanja Arsenal bisa dikatakan pada posisi yang sama dengan The A’s. Kita […]

  95. wow kayak paper kuliah aja ni bro.. mantab

  96. Sejak dulu sepakat dengan pendapat mas Benhan. Hanya saja mas Benhan menuliskannya dengan bagus sekali. Logika yang kuat ditopang dengan data yang lengkap dan akurat serta kepiawaian merangkai kata yang mantap. Salut untuk tulisan ini. Suatu saat saya harus bisa buat tulisan model begini.

    Saya penggemar Liverpool yang dari dulu salut dengan manajemen Arsenal dibawah Wenger. Berapa banyak klub yang bisa bertahan di empat besar liga utama sementara 2-3 pemain pilar mereka keluar setiap tahunnya? Arsenal sungguh hebat dalam membelanjakan uang dan memilih pemain muda. Hal ini yang tak dimiliki Liverpool. Liverpool acap membeli pemain dengan harga lumayan yang menarik perhatian media tetapi kemudian hanya dijadikan penghangat bangku cadangan, lalu tahun berikutnya dijual dengan harga lebih murah.

    Cara bermain Arsenal pun sungguh memikat. Lebih menarik dari Barcelona, hanya saja punggawa Barcelona memang lebih hebat skill individunya.
    Menurut saya, dengan tim saat ini, asalkan tak ada pemain kunci yang keluar, Arsenal akan juara 1-2 musim kedepan.

    1. Terima kasih Lambok atas comment-nya.
      Senang sekali ada fans klub lain yang mengapresiasi bagaimana Arsenal dijalankan, dan tentunya saya ikut gembira bila tulisan saya ini bisa sedikit menjelaskan strategi klub yang sering dikritik media dan fans belakangan ini, tanpa apresiasi pencapaiannya.

      Liverpool pasca Gerard Houllier menjadi contoh bagaimana berganti-ganti manager dan pembelanjaan pemain tidak membantu prestasi tim secara jangka pendek apalagi jangka panjang. Kenny Daglish membelanjakan 100 juta poundsterling untuk pembelian pemain semenjak ia menjadi manager dan hasilnya Liverpool tetap gagal masuk UCL (walaupun dapat trophy Carling Cup).

      Prestasi Arsenal baru dapat diapresiasi bila media membandingkannya dengan tim seperti Liverpool dan Spurs yang notabene kekuatan finansialnya hampir sama dengan Arsenal. Bukan kebetulan bahwa juara EPL semenjak Arsenal terakhir meraihnya (tahun 2004) adalah 2 Sugar Daddy Club dan 1 Establishment Club. Budget pemain mereka (transfer+gaji) jauh di atas klub-klub lainnya. Untuk lebih jelasnya tulisan saya Moneyball+Wengerball membandingkan kekuatan budget untuk pemain dari klub2 di EPL.

      John Henry owner Liverpool menulis surat terbuka beberapa bulan lalu yang intinya menegaskan Liverpool akan mengikuti The Arsenal Way ini (tidak eksplisit menyebutkan nama ini tentunya) dengan cara membeli pemain muda, mengorbitkan pemain dari akademi, dan pembelanjaan untuk transfer dan gaji pemain yang lebih bertanggung jawab, lebih sesuai harga pasaran. Secara tidak langsung John Henry telah mengakui bahwa manajemen yang lalu telah melakukan blunder yang membuat Liverpool makin lemah secara finansial.

      Sekali lagi terima kasih atas pendapat objektif yang datang dari seorang Liverpudlian. 🙂
      “Aku berayun-ayun tapi tetap seimbang.”

  97. […] jauh lebih besar daripada The A’s, namun menghadapi klub-klub Sugar Daddy dan Establishment (baca model finansial Arsenal bagian pertama), maka kemampuan belanja Arsenal bisa dikatakan pada posisi yang sama dengan The A’s. Kita […]

  98. Om Benhan, blognya bagus sekali. Saya ada pertanyaan, kira-kira kalau saya ingin menganalisa pengaruh financial fair play trhadap laporan keuangan klub sepakbola, dari rasio mana yang mungkin bisa dianalisis? Dan dimana saya bisa mengunduh laporan keuangan klub sepakbola tersebut? Misalkan klub” liga inggris atau spanyol macam madrid n barcelona? Terima kasih Om, saya butuh bgt jawabannya. Semoga dijawab 🙂

    1. swissramble blogspot punya banyak artikel yang mengulas keuangan klub. Coba aja browsing di sana.

  99. aku cinta arsenal
    trima kasih yg menulis nie
    ampe mau nangiz
    ayo arsenal
    aku slalu setia mendukungmu…

  100. Analisis yg keren dgn didukung data yg akurat..
    Thanks om benhan, akhirnya sy tau lebih byk tentang manajemen keuangan klub sepakbola..
    dan kebetulan sy adalah fans berat Arsenal dgn atau tanpa trofi..
    I Love u ARSENAL !!

  101. Saya adlh pendukung arsenal smpai kapan pun & kami akan setia menunggu hari itu…”semangat”

  102. saya penggemar Mancunian..tapi secara pandangan bisnis saya sangat kagum dengan arsenal..go gooners!!

  103. Manajemen dan bisnis klub mah sama sekali gak penting buat supporter yang penting bagaimana klub dapat memberikan hiburan plus kebanggaan bagi supporternya..apa pengaruhnya manajemen klub yang bagus dengan supporter? emang supporter dapet apa dari klub? sama sekali gak ada karena supporter hanya melihat aksi permainan, skor dan piala yang diraih justru klub lah yang mendapat duit dari supporter baik secara langsung maupun tidak …sangat aneh kalo supporter lebih peduli dengan manajemen bagus dibanding prestasi klubnya. Gw pikir mah artikel di atas cuma menghibur diri aja.

    1. Artikel ini tujuannya agar supporter mengerti mengapa “berprestasi” (juara 1 liga, atau juara Champions League) di liga Inggris saat ini sulit. Agar ga stress kok klubnya ga juara-juara dan bisa lebih realistis. Memahami sedikit tentang manajemen klub bagus untuk kesehatan supporter, jadi bisa realistis dalam soal ekspektasi dan bisa mendukung tim sepenuh hati tanpa delusi. Gw pikir komentar elo cuma untuk menghibur diri aja bro Arsene. Mengidolakan Arsene Wenger ya? 😀

  104. amir gooners teacher Avatar
    amir gooners teacher

    “Kontrak sponsorship kaos tim ini akan selesai di tahun 2014. Dan Arsenal sangat mungkin mendapatkan deal yang sebagus MU untuk kontrak ke depan. Tambahan sekitar 30-40 juta per tahun dari sponsorship kaos tim sudah di depan mata 2 tahun lagi. Namun untuk saat ini kita hanya bisa gigit jari dengan sabar menunggu masa kontrak habis.”

    Nampaknya kalimatnya perlu diperbaiki bang,… karna kita sudah deal perpanjangan kontrak shirt sponsorship dgn emirates sampai 2018,…. ngeliat nilainya wooowww,…. bisa beli Cavani tuh,.. hehhe

    1. Hehe mari kita lihat Januari ini Arsenal beli striker yang mana. Yakin Wenger pasti beli tapi tetap ga over priced lah kayak harga pemain yang dibeli Sugar Daddy Club.

      Kalo dilihat trend Arsenal belakangan ini: banyak membeli pemain di usia peak, yang berarti potensi dijual kembalinya kecil. Ini dimungkinkan karena keuangan klub yang lebih sehat dan dengan deal sponsorship kaos tim dari Emirates senilai 150 juta pound untuk 5 tahun, Wenger tidak perlu lagi jualan pemain demi survival klub.

  105. Kera The Gooner Avatar
    Kera The Gooner

    itulah sebabnya gan saya tertarik n bangga jadi the gooners indonesia sejak dulu…….saluto the gunner……….
    betul-betul kerjasma antar lini di arsenal yang sangat berjalan dengan baik…
    mari kita lihat pada tahun 2014 nanti………..pasti arsenal akan menjadi klub terkaya n bigger sebagai sebuah klub di dunia ini….
    semangat arsenal..
    semangat wenger….
    bravo the arsenal ways…..

  106. yeah pokoknya IBWT!!! IN BENHAN WE TRUST!!

  107. Bagus banget ini post nya ! membuka wawasan banget buat Gooners! Thanks’s =))

  108. gue fans MU,and this is a great article! Salut dan respek gue buat Gooners, you guys are the trus football fans… heads up!

  109. Dengan sisa hutang yg tinggal sedikit, dan fresh money dari kontrak dengan sponsor, semoga Januari ini Wenger mulai membangun tim lebih solid, dan lebih selektif dalam menurunkan pemain sehingga tidak banyak membuang peluang gol, seperti yg terjadi dalam beberapa pertandingan terakhir. Contoh terbaru adalah saat rabu dinihari td (wib) arsenal tersingkir oleh Bradford dlm capitalone cup.
    #VICTORIA CONCORDIA CRESCIT -nice artikel #COYG

  110. Supporter Tarkam Avatar
    Supporter Tarkam

    Gak dimane-mane, fans Arsenal kalo ngebahas Arsenal bukannya pada ngeliat permaenannya malah sibuk ngomongin duit klub melulu… kalo gw mah persetan sama klub.. mao klub itu bangkrut kek, banyak utang kek..bodo amat…yang penting klub jagoan gw itu MAEN BAGUS dan MENANG, kalo maennya gak bagus tentu aje gw kuciwa berat karena sebagai fans yang gw dapet cuma tontonan PERTANDINGAN BOLA nya sebagai hiburan buat gw. Apakah fans perlu memahami keuangan klub? jawabannya tentu aja “GAK PERLU KARENA SEPAKBOLA ADALAH OLAHRAGA BUKAN ILMU EKONOMI !!”.

    1. Betul untuk menikmati sepakbola ga perlu paham ilmu ekonomi. Tulisan ini cuma buat fans Arsenal jadi kalau ga tertarik baca juga ga masalah. Untuk menikmati sepakbola tarkam tentunya ga perlu cape-cape baca dan mengerti isi tulisan ini.

  111. buat Arsena i ❤ pull deh
    main'xa bagus cantik…
    i like, dehh pokok'xa…

  112. buat Arsena i love u pull deh
    main’xa bagus cantik…
    i like, dehh pokok’xa…

  113. wah meskipun saya fans inter milan tapi saya salut dengan arsenal setelah melihat artikel ini

    saya akui pada masa treble winner,inter berubah menjadi klub sugar daddy dengan membeli pemain2 bintang dan memberi meraka gaji dan bonus kampiun yang tinggi,namun setelah masa itu lewat(atau lebih tepatnya ketika masa ranieri lewat) inter memiliki hutang yang besar,belum lagi masalah FFP.maka dari itu inter mulai mengikuti langkah2 the arsenal way dengan mendatangkan pelatih dari akademi sendiri yg notabene bergaji kecil,mulai memanfaatkan akademi inter,pasca kemenangan akademi inter di ajang NextGen Series,dan memotong gaji2 pemain yang tinggi.
    jangan salah,bukannya inter tidak memiliki uang namun inter sedang berhemat dan inter sekarang bukan lagi inter yang membeli pemain2 instan.masa2 inter membeli pemain2 hebat spt veri,ibrahimovic,eto’o,adriano,dsb sudah lewat.inter sekarang akan mencetak pemain sendiri!!!

    sekali lagi salut sama arsenal,klub yang pantas menjadi kiblat ekonomi sepakbola

    FORZA INTER!!!
    RESPECT VCC ARSENAL!!!

  114. Mantaaaap nie, saya penggemar arsenal smenjak zaman Tony Adams dan David seaman masi bermain.

  115. #Jleb *tercengang* “I really like Arsenal. But you, yes, you. Do you really like Arsenal? Or just Arsenal with trophies?” – Dennis Bergkamp
    15 th jd fans Arsenal, dan seterusnya

  116. Saya angkat topi untuk tulisan mas benhan, sebagai seorang fans MU, saya akui, wenger merupakan pengganggu utama dominasi MU pada dekade 90an, walau pun saya bukan fans arsenal, tim yang saya suka tonton permainannya (setelah MU tentunya) adalah the gunners. Namun ada satu hal yang ingin saya kritisi dari tulisan ini yaitu tentang kepindahan RVP, anda mengatakan :
    “Van Persie yang ingin hidup nyaman kaya raya untuk 4 tahun ke depan. Van Persie memilih membuang status legenda Arsenal demi hidup nyaman di Manchester, musuh abadi Arsenal. Kita persilakan kalau ia lebih memilih uang daripada cinta. Silakan bergabung dengan Shrek and friends jika Van Persie menolak berasosiasi dengan pemain-pemain ganteng dan cerdas seperti Arteta, Ramsey dan Wilshere dan terima kasih atas cek senilai £24 juta hasil transfermu, pemain yang kami beli dengan harga murah, hanya £2,5 juta saja.”
    menurut saya ini tidak tepat. RVP pindah dari Arsenal ke MU karena dia menginginkan trophy, kalau dia mengejar uang, maka sudah pasti dia akan hengkang ke Man City, selama 8 tahun membela Arsenal, dia hanya memenangi 2 trophy, 1 FA cup dan 1 Community Shield, untuk sebuah pemain hebat dan punya karakter juara yang kuat, ini jelas sangat menggangu, karena bagaimana pun tujuan dari sebuah kompetisi sepakbola adalah menjadi juara. Dan saya senang sekarang RVP berada di tempat yang tepat baginya, soal 24 juta pound, saya pikir itu cukup sepadan, lagi pula MU sudah melakukan hal itu jauh lebih baik dengan penjualan CR7 ke Real madrid.

  117. Gooners Till I Die Avatar
    Gooners Till I Die

    PREDKSI GW MUSIM INI ARSENAL AKAN DAPAT GELAR…..
    ENTAH FA ATAU UCL…

  118. pandik permono jati Avatar
    pandik permono jati

    mengesankan sekali.
    kita tunggu saja seberapa lama para sugar daddy bertahan.
    dan saya sudah tidak sabar melihat masa depan arsenal yang begitu cerah

  119. pandik permono jati Avatar
    pandik permono jati

    masa depan yang begitu cerah.
    in arsene we trust

  120. Habis baca artikel ini saya jadi makin cinta sama MU…

  121. semoga club-club sugar daddy cepet bangkrut supaya gw gak diolok-olok lagi sama temen gw -___-

  122. […] Masa depan Wenger di Arsenal akan ditentukan pencapaiannya di musim ini. Yang mengikuti jejak karier Wenger akan mengetahui bahwa yang mempengaruhinya dalam mengambil keputusan untuk mundur atau bertahan adalah kepercayaan board. Ia bisa tangguh menghadapi celaan media dan fans, namun bila tidak dipercaya lagi oleh board, ia akan memilih mundur. Sementara ini fans Arsenal telah terbelah menjadi dua bak Laut Merah di musim ini. Ketika half time semalam, sebagian fans boo pemain Arsenal yang akan masuk ke dressing room, dan langsung dicounter dengan fans yang lainnya dengan seruan ”Come on, Arsenal!” Tekanan dari fans bisa saja membuat board mengambil keputusan soal penggantian manager. Dan siapapun manager setelah Wenger, akan menikmati budget yang selama ini “ditabung” olehnya. Sebuah privilege yang tidak dimiliki olehnya selama Arsenal bermain di stadion baru ini. Fakta yang sering diabaikan media dan fans Arsenal (silakan baca Model Finansial Arsenal). […]

  123. i am milanista, tapi arsenal gw akuin emang tim oke dengan talenta muda mereka. just like ajax di belanda. analisa dan tulisan yang bagus, like it 🙂

  124. artikel yang sangat bagus sangat mencerdaskan bangsa terutama gooners dan goonerette artikel kayak gini harus di beri tahu ke fans page arsenal biar para gooner yang menginginkan arsene wenger keluar bisa terbuka karna AW salah satu kekuatan arsenal…
    #vcc

  125. Tinggal nunggu waktu sugar Daddy habis, tetangga saya,
    artikelnya bagus mas, meskipun saya fans MU (tapi saya jg suka Arsenal) 🙂
    Arsenal sebenernya superior pada dekade 90an hingga awal 2000-an, krn saingannya MU-Arsenal mulu, tapi sejak para pemain utamanya keluar, prestasinya nurun 😦

  126. ya boleh2 aj c fans arsenal berkelit menggunakan alasan diatas..memang esensi dasar ikut kompetisi nyari trofi juara toh..ada yg hrus dkorbankan.
    Dan satu lgi yg penting sejarah tuh mencatat Chelsea tim london pertama yg menjuarai liga champion, bukan rekor arsenal yg selalu msuk liga champion 13-14 musim berturut2??
    WTF

    1. semua tim mempunyai alasan dan rekor tersendiri bro

    2. Fans kami bukan karbitan seperti fans anda ya. Itu FAKTA dan gary neville legenda anda yang berkomentar itu

  127. ” Arsenal menawarkan kontrak baru ke Van Persie senilai £150.000/minggu yang sudah merupakan sebuah rekor untuk klub namun ditolak Van Persie yang ingin hidup nyaman kaya raya untuk 4 tahun ke depan. Van Persie memilih membuang status legenda Arsenal demi hidup nyaman di Manchester”
    ” Demi kenaikan £15.000/minggu Song akhirnya memilih membuang “cinta”-nya.”

    Ngakak bacanya. This is real world bro.
    Usia produktif pemain terbatas, di arsenal dia trophy ga dapet, gaji kalah, demi cinta an status legenda?
    What a jokes.kalau dia sampe pensiun di arsenal dan ga mendapatkan trophy sama sekali apakah dia masi ” legenda” 20-50 tahun mendatang? Apakah namanya Mmasi di ingat oleh fans sepak bola seperti pele? Maradona?
    Menurutku mereka mengambil keputusan yg tepat.

    1. Itu kembali lagi pada putusan mereka buat. Ada kah legenda arsenal yang terlupakan atau dilupakan ? TIDAK ADA

  128. Artikel penuh rasa iri. Kl Arsenal Trading klub pindah aja ke Walls Street. Ga usah masuk liga. Liga dibuat u/ menciptakan pemenang. Suka heran.. hal sederhana seperti memenamgkan kompetisi lupa. Rezeki Chelsea & City kl mereka dibeli investor kaya. Arsenal kl ditawari Abramovich mau gmna? Tolak? Saya rasa ngga. Kl udah juara baru boleh bocara banyak.

    1. Iri ? Kami bangga dengan tim ini. Makanya baca dan pahami dari COYG dan VCC

  129. […] satu-dua pembelian besar. Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya sekarang setelah bersusah payah menghimpun dana dan mengencangkan ikat pinggang sejak pindah ke Emirates Stadium. Logisnya […]

  130. Hahaha, kekekayaan club dari penghasilan masih tinggian chelsea. Gak usah mengada ada deh.

  131. Artikel luar biasa pembangun jiwa. Smkin cinta arsenal…

  132. […] dalam tulisan saya sebelumnya, Model Finansial Arsenal bagian pertama dan kedua, ada prediksi bahwa Arsenal akan belanja besar di awal musim 2014. Dalam dua tulisan […]

  133. mencintai dan menyayangi setulusnya, haruskah itu dengan syarat,,, OMG tentunya tidak!!! jauhkan kami dari glory hunterism, semoga saja bisa bertahan dalam mencintai apa adanya tidak dengan ada apanya, salam harmony, VCC

  134. Trims atas tulisan yang mencerahkan ini, karena sebagai pendukung the gunners sejak 1993 saya sudah hampir putus asa melihat klub kesayangan sudah lama puasa gelar.

  135. om kayaknya benar ntar lagi arsenal bakan stabil mungkin bisa juara. salut d ama anlalisanya

  136. Sungguh sebuah tulisan yg mendalam. Dari smua pendapat penulis Dan commenter disini smua bnar. Tulisan ini sdh setahun dri saat ini Dan mulai menunjukan hasil the arsenal way dgn hdirnya Ozil di squad.
    Sy suka arsenal sjk jamannya bergkam walau smpt kecewa di era stlh kepergian henry,Spt kebanyakan gooner. Soal kepergian Rvp sy spendapat dgn yg mengatakan Klo doi bknlah mencari kenyamanan N gaji tinggi,tp gelarlah sbabnya…. Krna RvP pl sy cinta MU tpi kalau duel dgn arsenal ttp sy dkg arsenal…
    Apakah sy fans yg frustasi? Segila2nya fans loyal psti jengah jg Kalo klub kesayangannya tdk mengarah ke jalan juara….. Tp tulisan ini pnya alibi yg menguatkan kecintaan kita Pd Arsenal Dan smoga tahun ini juara….

    Tulisan bagus!
    #VCC
    Go BenHan!

    1. Haha. Anda tinggal butuh dorongan sedikit untuk konversi menjadi seorang Gooner.

  137. […] salah besar. Wenger memang keras kepala, namun ia tahu persis apa yang ia lakukan. Ia punya budget terbatas, sehingga ia selalu mengatakan ia hanya akan membeli top top player yang memang pantas dibeli […]

  138. Dan tyt setelah Ozil datang, target juara boleh dikatakan menjadi realistis. Is this financial model we were discussing? It’s hell no!! 42M pound for a single player is not typical of Wenger, at least during the last decade. Like it or hate it, but once he broke his book, the fortune goddess start smiling at him…

  139. […] Arsenal saya sejak di blog benhan8 pasti telah membaca tulisan Model Finansial Arsenal bagian pertama dan kedua. Kedua tulisan itu saya buat di tahun 2012 dan memprediksikan di tahun 2014 Arsenal bisa […]

  140. LONDON, KOMPAS.com — Chelsea berpesta enam gol tanpa balas ke gawang Arsenal, pada pertandingan Premier League di Stamford Bridge, Sabtu (22/3/2014).

  141. kekalahan 0-3 yang dialami Arsenal saat melakoni laga Premier League melawan Everton di Goodison Park, Minggu (6/4/2014).

  142. […] Begini rupanya cara mengakhiri puasa gelar hampir 9 musim. Trofi terakhir yang diraih Arsenal di Highbury adalah FA Cup (tahun 2005) dan sudah sepantasnya pula trofi pertama Arsenal di Emirates Stadium adalah FA Cup. FA Cup sebagai pembuka dan penutup sebuah babak, babak kering gelar di mana Arsenal mesti mengencangkan ikat pinggang, mesti membangun dan membayar stadion baru sambil berkompetisi dengan klub-klub sugar daddy dengan budget tak terbatas yang masuk ke liga Inggris 9 tahun belakangan ini (silakan baca artikel Model Finansial Arsenal). […]

  143. Kesimpulan; saya merasakan apa yang saya baca di artikel ini benar terjadi di 2014

  144. […] Tahun 2014 akan memulai babak baru dari naik kelasnya Arsenal. (Model Finansial Arsenal Part 1) […]

  145. I just couldn’t depart your site before suggesting that I actually enjoyed the standard information a person provide for your visitors? Is gonna be back often in order to check up on new posts egdeagdabddf

  146. Apa kabarnya analisa ini? 🙂

    1. 12th Fa cup 😃

  147. Analisa sudah mulai terbukti ..
    Stadion jadi ,, pemasukan semakin OKe ..
    Beli pemain semakin Oke ,, tp nggk jor joran ..
    Ozil Sanchez Welbeck …

  148. […] minimal peringkat keempat setiap musimnya, karena kesulitan keuangan Arsenal sebelum 2014 (baca Model Finansial Arsenal) dan invasi sugar daddy clubs. Saat ini “trofi” peringkat keempat tersebut menjadi […]

  149. fadly karesky Avatar
    fadly karesky

    Iya gan ane mengerti posisi arsenal
    Perlahan namun pasti
    ARSENAL WAYS

  150. nice translate

  151. […] tidak lagi mengandalkan Youth Programme (untuk jelasnya mengapa, baca tulisan saya 2012 tentang Model Finansial Arsenal). Arsenal yang […]

Leave a reply to febry98 Cancel reply